SEKATO.ID | JAMBI – Sejalan dengan mandat Presiden RI Jokowi dalam upaya stabilisasi harga minyak goreng, Menteri BUMN, Erick Thohir menggelar tebus minyak murah di Provinsi Jambi. Tebus minyak murah dilakukan di 14 titik di Kota Jambi dan 3 kabupaten sekitarnya yaitu Kabupaten Jabung Timur, Muaro Jambi, dan Batanghari dengan target 40.000 liter minyak goreng.
Staf khusus Erick Thohir, Arya Sinulingga menyatakan tebus minyak murah dijalankan sesuai arahan Presiden RI dengan target 3,7 juta liter. Arya Sinulingga menilai BUMN bisa menjadi penyeimbang kondisi pasar dan ekonomi, serta dapat menjadi pelaku intervensi ekonomi ketika terjadi ketidakseimbangan pada pasar.
“Ini salah bentuk respon cepat dari BUMN di tengah kondisi kelangkaan minyak goreng di pasaran dan untuk mendorong BUMN memproduksi minyak goreng dengan harga dan kualitas yang bersaing dengan produk swasta,” ucap Arya Sinulingga.
Minyak goreng yang dijual di kegiatan operasi lasar tersebut adalah minyak goreng INL produksi salah satu anak perusahaan PTPN group. Harga minyak goreng INL Rp 12.600/pax dan Rp 25.000/2 pax dengan mekanisme 1 orang hanya boleh membeli maksimal 2 pax.
“Semoga dengan adanya Operasi Pasar Minyak Goreng BUMN ini dapat membantu kebutuhan minyak goreng yang saat ini cukup langka, dan harapan kedepannya harga minyak goreng bisa kembali normal,” ujar Arya.
Salah satu pembeli minyak murah di Batanghari, Ibu Hanafia mengatakan program tebus murah ini membantu mengurangi pengeluaran rumah tangga di tengah melambungnya harga minyak goreng. “Bersyukur ada tebus murah minyak goreng ini, karena harga di luar sana masih tinggi. Semoga harga minyak goreng cepat turun seperti semula” ujar Ibu Hanafia.
Hingga saat ini, BUMN telah memiliki tiga produk minyak dengan segmentasi berbeda yakni Nusakita 100 persen price index dari market er (bimoli), Salvaco (92-95 persen price index (bimoli), dan kemasan sederhana INL 88 sampai 90 persen price index market er (bimoli). (*)
Discussion about this post