SEKATO.ID | KOTA JAMBI – Guna menggali potensi Pendapatan Asli Daerah ( PAD) dari berbagai sektor, Pemerintah Kota Jambi membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) baru dengan nama PT Siginjai Sakti (Perseroda). Perda terkait BUMD tersebut juga disahkan oleh DPRD Kota Jambi.
Pembentukan BUMD tersebut, menurut Wakil Wali Kota Jambi, Maulana mengatakan BUMD yang baru dibentuk tersebut bisa mengelola beberapa jenis usaha yang akan menghasil pendapatan daerah.
“Termasuk potensi pariwisata yang ada di Kota Jambi yaitu Danau Sipin, dan Hutan Kota Muhammad Sabkhi. Selain itu juga Jaringan Gas, dan mengelola aset-aset milik Pemkot Jambi yang bisa diproduktifkan. Lalu yang sekarang sedang dilakukan kajian adalah pengelolaan limbah domestik (IPAL KOMUNAL) yang saat ini tengah dibangun di wilayah Sijenjang. Apakah ini nanti cocoknya di PDAM atau Siginjai Sakti, itu sedang kita kaji” katanya.
Maulana mengatakan, ke depan untuk mengaktifkan aset-aset milik pemerintah kota Jambi yang belum maksimal, maka akan lebih baik jika dilakukan oleh BUMD. Sebab, lebih fleksibel dalam penganggaran serta target-target PAD yang jelas.
“Tata regulasi antara BUMD dan Pemerintah tentu beda, BUMD lebih fleksibel ketimbang dikelola oleh pemerintah. Di mana dari segi penganggarannya tidak fleksibel. Kalau pemerintah perlu menunggu proses APBD dan jangka waktunya terbatas,” ujarnya.
Kata dia, dengan adanya BUMD baru ini, nantinya bisa menggali potensi-potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang selama ini belum tergali maksimal.
Maulana mengatakan, khusus untuk jaringan gas, pihaknya bersama Walikota Jambi telah menemui direktur Pertagas. Pada pertemuan tersebut, Maulana mengatakan bahwa pemerintah kota Jambi berkeinginan untuk mengelola jaringan gas yang ada di kota Jambi melalui BUMD Siginjai Sakti.
“Itu sudah kami sampaikan, tapi mereka akan mengkaji dulu kontrak mereka dengan PT JII. Tapi jaringan gas yang baru saja di bangun itu akan dikelola oleh Siginjai Sakti. Kalau yang lama itu masih di PT JII,” katanya.
Dia menambahkan, secara sumberdaya, tentu akan lebih optimal jika dikelola oleh BUMD milik pemerintah kota Jambi. Sebab jika terjadi kerusakan maka bisa langsung cepat ditangani. “Karena koordinasinya lebih mudah,” katanya.
Sebelumnya Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Jambi, Evridal menyebutkan, beberapa sektor yang bisa dikelola oleh BMUD Siginjai Sakti antara lain yakni Jaringan Gas (City Gas), Transportasi, Perparkiran, Pariwisata, MICE, dan lainnya.
“Selama ini seperti City Gas itu dikelola BUMD provinsi. Jadi kedepan akan kita kelola sendiri,” imbuhnya.
Untuk Penyertaan modal pada BUMD baru Siginjai Sakti kata Evridal, yakni sebesar Rp10 Miliar. Tapi modal awal yang disetor sebesar 25 persen yakni senilai Rp 2,5 Miliar.
Kata Evridal, ide pembuatan BUMD tersebut muncul sejak 2018 lalu. (*)
Discussion about this post