SEKATO.ID | JAKARTA – Tujuan dari Perayaan Cinta Atmosfer dan Lingkungan (Paracita Atmaloka) adalah untuk meningkatkan kesadaran para generasi muda khususnya para pelajar yang merupakan generasi penerus dan penting untuk masa depan lingkungan bumi sebagai lingkungan hidup secara berkesinambungan juga secara berkelanjutan.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Plt Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Dr. Erna Sri Adiningsih pada pembukaan acara Virtual Camp and Competition of Environmental (Vaccine) 1.0 hari ke-2 yang menjadi acara puncak Perayaan Cinta Atmosfer dan Lingkungan (Paracita Atmaloka) Tahun 2021 di Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer yang dilaksanakan secara daring via Zoom (05/09/21).
Dalam sambutannya, Erna menegaskan bahwa sasaran utama pada kegiatan Paracita Atmaloka tahun ini khususnya untuk tingkat SMA/sederajat sudah sangat baik sekali karena mewakili generasi muda yang sangat dinamis dan akan menjadi kunci bagi tidak hanya perubahan iklim yang terjadi saat ini tetapi juga dimasa yang akan datang. Oleh karena generasi muda ini memiliki tidak hanya jiwa seni, lanjut Erna, generasi ini juga memiliki ide-ide yang sangat baik, kreativitas dan juga semangat.
“Energi yang luar biasa ini akan lebih bermanfaat jika di salurkan untuk hal-hal yang positif dan kreatif untuk mewujudkan bagaimana Indonesia kedepan”, tuturnya.
Saat ini, seluruh umat manusia tidak saja sedang betarung melawan Covid-19, tapi juga dihadapkan satu bencana yang sebenarnya diketahui dan sudah diprediksi sehingga tidak boleh abai.
Melalui media virtual, Erna mengatakan, meskipun saat ini sedang Pandemi Covid-19, tetapi permasalahan lingkungan akan tetap menjadi isu yang aktual baik dimasa lalu, saat ini dan juga mungkin sampai beberapa dekade yang akan datang. Dan hal ini perlu penanganan yang secara serius, secara berkesinambungan terus menerus.
“Bencana ini bisa diantisipasi dan kita kurangi dampaknya, tentu saja perlu langkah-langkah yang konkrit untuk kita bisa menghadapinya. Salah satunya adalah bertumpu pada generasi muda”, tegas Erna.
Menurutnya, generasi muda mulai anak-anak hingga kemudian secara berkesinambungan akan melakukan estafet untuk penanganan dalam menghadapi serta membuat strategi terkait isu-isu lingkungan maupun perubahan iklim yang sudah sangat nyata.
Karena, sambungnya, upaya untuk menyelamatkan lingkungan, upaya untuk bagaimana bisa menghadapi perubahan iklim tidak hanya bagi pemerintah dan lembaga riset atau para pelaku sektoral saja, karena permasalahan lingkungan adalah persoalan bersama sehingga perlu ada keterlibatan dari semua pihak.
Dengan bisa menjaga lingkungan dengan baik, maka akan menawarkan suatu modal dan potensi yang luar biasa diberbagai sektor pembangunan. Melalui kegiatan Paracita Atmaloka diharapkan dapat menumbuh kembangkan kepedulian dan kecintaan para generasi muda pada upaya-upaya pelestarian lingkungan secara berkesinambungan dan berkelanjutan dan juga sekaligus menjadi modal besar bagi bangsa Indonesia khususnya sektor pariwisata dan perekonomian kreatif, pungkasnya.
Acara ini dihadiri pula oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Dr. Sandiaga Salahuddin Uno yang menyampaikan mengenai Pengembangan Pariwisata Indonesia dan Peran Pemuda. Materi mengenai lingkungan juga disampaikan oleh Peneliti Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) LAPAN Dr. Erma Yulihastin, Co-Founder of Think Policy Society Andhyta Firselly Utami, dan Climate Reality Leader di Goerge Mason University Lia Zakiyyah.
Sumber: lapan.or.id
Discussion about this post