SEKATO.ID | PEKANBARU – Berangkat dari segudang permasalahan di UNRI yang tak kunjung teratasi, Aliansi Mahasiswa UNRI melakukan aksi ke Gedung Rektorat UNRI pada Senin (01/08) siang.
Aksi dimulai pada pukul 14.15 WIB di depan Gedung Rektorat UNRI dan diikuti oleh berbagai lembaga kampus terutama BEM UNRI, BEM Fakultas dan kelembagaan jurusan.
Aksi yang dikomandoi oleh Dwi Rahman Suhada ini dilakukan atas dasar kekecewaan mahasiswa terhadap visi dan misi Rektor yang belum terselesaikan terlepas masa jabatan tersisa yang tidak lebih dari 5 bulan lagi.
Berdasarkan Daftar Inventaris Masalah (DIM) Universitas Dua Periode Kepemimpinan Prof. DR. Ir. H. Aras Mulyadi, DEA, Aliansi Mahasiswa UNRI membawa beberapa tuntutan, yakni:
11 tuntutan 8 tahun kepemimpinan Prof. Dr. Ir. H. Aras Mulyadi, DEA
1. Menuntut dan mendesak Rektor UNRI untuk menyelesaikan bantuan UKT mahasiswa UNRI, termasuk penyelesaian Refund UKT 50% selambat-lambatnya 14 hari dan membuka perpanjangan waktu penundaan dan pecicilan UKT bagi mahasiswa yang belum menerima bantuan UKT.
2. Menuntut Rektor UNRI untuk mendesak Mendikbud Ristek mengeluarkan putusan dari hasil rekomendasi rektor UNRI berdasarkan hasil pemeriksaan satgas PPKS UNRI.
3. Meminta tegas Rektor UNRI untuk keterbukaan informasi layanan publik sesuai undang-undang no 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
4. Menuntut dan mendesak Rektor UNRI menjalankan pelaksananaan kegiatan secara luring termasuk pelaksanaan wisuda, PKKMB, dan PTM dengan mengeluarkan standarisasi operasional.
5. Menuntut dan mendesak rektor UNRI untuk mengadakan sistem keamanan terpadu, pengaktifan sarana dan prasarana UNRI serta menunjang sistem informasi UNRI.
6. Mendesak Rektor UNRI memenuhi dengan sungguh-sungguh kinerja dari biro setiap fakultas dengan cara melakukan evaluasi, breafing, dan peninjauan secara terbuka.
7. Menuntut Rektor UNRI menyelesaikan permasalahan mahasiswa semester akhir Angkatan 2015 dengan baik.
8. Menuntut dan mendesak Rektor UNRI membuka kembali pintu doraemon Fakultas Teknik dengan catatan meyediakan rambu-rambu lalu lintas.
9. Menuntut dan mendesak rektor unri agar dapat memastikan sistem konversi sks MBKM dapat terlaksana dengan baik hingga ranah program studi.
10. Menuntut dan mendesak Rektor UNRI untuk memberikan kejelasan status lahan sengketa bersama PT. Hasrat Tata Jaya.
11. Menuntut dan mendesak Rektor UNRI untuk segera menabur Perrek no 2 tahun 2022 tentang kegiatan ormawa dan Perrek no 3 tahun 2022 tentang ormawa.
Beberapa mahasiswa dari perwakilan kelembagaan mahasiswa di UNRI menyampaikan orasi di hadapan Gedung Rektorat, namun orang nomor satu di UNRI tersebut tak kunjung menemui masa aksi. Hingga akhirnya masa aksi mengadakan teatrikal berupa pocong dan mannequin Rektor sebagai tanda bahwa Rektorat berada dalam keadaan sepi. Tepat pukul 16.50 WIB, Aras Mulyadi selaku Rektor UNRI, beserta Wakil Rektor 1, 3, dan 4 UNRI turun membersamai massa aksi.
“Tujuan kami di sini ialah untuk menuntut Bapak Rektor menyelesaikan permasalahan yang ada dan tidak meninggalkan masalah ini kepada rektor baru yang nantinya akan menjabat. Untuk itu kami, Mahasiswa Universitas Riau, menuntut komitmen dari bapak,” seru Kaharuddin HSN DM selaku Presiden Mahasiswa UNRI.
Aras Mulyadi selaku Rektor UNRI yang saat ini masih menjabat memiliki masa kepengurusan terhitung hingga 20 Desember 2022. Dalam kesempatan ini pula, beliau memberikan beberapa jawaban terkait tuntutan dari mahasiswa, di antaranya ialah:
1. Pembangunan gedung terkendala oleh sengketa lahan. Permasalahan mengenai sengketa lahan UNRI telah dieksekusi oleh Pengadilan Negeri Pekanbaru namun belum tuntas.
2. Untuk permasalahan mengenai UKT, butuh pendataan terlebih dahulu. Setelah data diberikan, maka akan segera diproses.
3. Pembelajaran di Semester Ganjil TA. 2022/2023 akan dilaksanakan secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku dan menunggu ketentuan operasional dari fakultas masing-masing.
4. Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2022 dilakukan secara hybrid, luring di tingkat fakultas dan daring di tingkat universitas.
5. Wisuda Oktober akan dilaksanakan secara luring. Namun masih menunggu keputusan apakah luring bagi mahasiswa saja atau dapat dilaksanakan dengan kehadiran orangtua/keluarga.
6. Mengenai Pintu Doraemon Fakultas Teknik, tidak dapat dibuka begitu saja. Karenanya, dibutuhkan peningkatan koordinasi keamanan di UNRI.
7. Universitas saat ini sedang mengusulkan ke Kemdikbud terkait perpanjangan satu semester bagi mahasiswa angkatan 15.
8. Mengenai kasus kekerasan seksual di kampus UNRI, pihak UNRI telah mendesak dan mengirimkan rekomendasi sanksi terhadap pelaku, dan masih menunggu balasan dari pihak Kemdikbud.
9. Peraturan Rektor No. 2 tahun 2022 tentang Kegiatan Organisasi Mahasiswa UNRI dan Peraturan Rektor No. 3 tahun 2022 tentang Organisasi Mahasiswa akan kembali dibicarakan melalui Pertemuan Perwakilan Ketua Kelembagaan di lingkungan UNRI dalam jangka waktu satu minggu.
Setelah menyampaikan jawaban tuntutan tersebut, dilakukan penandatanganan perjanjian hasil tuntutan oleh Aras Mulyadi, Rektor UNRI. Aliansi mahasiswa UNRI juga menyerahkan Kajian dan Rapor Merah Kepemimpinan Rektor sebagai tanda ketidaklulusan beliau selama menjabat. Setelah itu Masa aksi berdoa bersama sebelum akhirnya bubar. (*)
Discussion about this post