• Sekato
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Redaksi
  • Perlindungan
  • BUDAYA
  • DAERAH
  • DUNIA
  • EKONOMI
  • HIBURAN
  • HUKUM
  • KOMUNITAS
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • PEMERINTAHAN
  • PLESIRAN
  • POLITIK
  • RAGAM
  • SAINS
Umum dan Segalanya
No Result
View All Result
Umum dan Segalanya
No Result
View All Result
  • BUDAYA
  • DAERAH
  • DUNIA
  • EKONOMI
  • HIBURAN
  • HUKUM
  • KOMUNITAS
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • PEMERINTAHAN
  • PLESIRAN
  • POLITIK
  • RAGAM
  • SAINS

Mendengar Musik

Editor Ara Permana Putra
02/08/2022
in OPINI
A A
0
PostTweetSendShareScan

Oleh : Dr. Joko Santoso, M, Hum. *

Rekaman musik menjadi salah satu bidang usaha di Indonesia sejak 1954. Ini ditandai ketika berdiri usaha rekaman Irama, disusul Dimita dan Remaco di Jakarta. Lalu perusahaan rekaman milik negara, Lokananta di Solo pun muncul.

Pada masa ini media rekam menggunakan piringan hitam. Irama memulai usaha pertama kali dengan merekam sebuah quintet yang terdiri dari Dick Abel, Max van Dalm, Van der Capellen dan Nick Mamahit. Koes Bersaudara atau Koes Plus merekam lagunya pertama tahun 1962. Dimita mulai dengan merekam lagu Panbers lalu Koes Bersaudara pada 1969. Sementara Lokananta merekam lagu-lagu daerah dan tradisional, terutama keroncong dan langgam Jawa dalam piringan hitam sejak tahun itu hingga 1964.

Media rekam berpindah menggunakan pita kaset pada 1964. Perusahaan Remaco mulai memproduksi rekaman kaset tahun 1967 dengan merekam penyanyi Broery Pesolima, Eddy Silitonga, Ernie Djohan, Tetty Kadi, Lilies Suryani, Ida Royani, Benyamin S, Hetty Koes Endang, Rhoma Irama, Elvy Sukaesih, grup Empat Nada, Koes Plus, Mercy’s, D’lloyd, Favouriet’s, Panbers, Bimbo, The Pros, The Crabs. Album pertama mereka ini direkam dengan menggunakan media kaset, masing-masing sebanyak 5.000-10.000 kaset untuk setiap judul.

Sejak era 2000 media rekaman musik di Indonesia memasuki era baru dalam format cakram CD/VCD/DVD, juga MP3 sebagai pengganti kaset. Era ini sekaligus genta kematian era kaset rekaman. Perkembangan teknologi digital memicu pembajakan merajalela. Data Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI), menyebut pada 2008 produk bajakan di Indonesia peredarannya mencapai 90% dari produk asli. Hanya 10% saja produk rekaman asli beredar di pasaran. Maknanya, 1 album resmi dirilis, 9 bajakannya sudah muncul di pasaran. Penjualan album rekaman legal terus menurun drastis hingga 20% tiap tahun. Perusahaan rekaman pun banyak yang ambruk.

Persoalan produksi rekaman dan pembajakan ini memicu kelesuan produksi rekaman musik. Jika pada 2005 jumlah kaset, CD dan VCD yang beredar di Indonesia mencapai angka 30.032.460 keping, maka pada 2006 angkanya sudah menciut menjadi 23.736.355 keping. Terus menurun pada 2007 hingga mencapai angka 19.398.208. Dan hanya sekitar 15 jutaan yang beredar pada 2008. Data itu menggambarkan rata-rata penurunan peredaran cakram audio dan video legal di Indonesia mencapai sekitar 20% tiap tahun. Persoalan ini tidak berhenti di sana. Seperti efek domino banyak toko-toko kaset dan CD yang tutup, digantikan lapak penjualan CD/VCD yang menjamur di kaki lima, serta peredaran illegal music secara peer to peer (P2P).

Baca juga

Walikota Jambi Godok Perda Hukum Adat, Ketua RT Akan Jadi Pelaksana Adat di Tingkat RT

Membangun Desa dengan Data

Ketua LAM Kota Jambi Kukuhkan 1650 Ketua RT Jadi Pemangku Adat Melayu

Catat Sejarah, Wali Kota Jambi Lantik 1.650 Ketua RT Periode 2025-2030

Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief Ziarah Taman Makam Pahlawan Usai Upacara HKN

Kompas, 24 November 2015 menyebut berdasarkan hasil survei ASIRI tahun 2013, setiap hari terjadi sekitar 6 juta kali pengunduhan ilegal lagu melalui internet yang mengakibatkan kerugian industri rekaman sekitar Rp 6 miliar per hari atau Rp 180 miliar per bulan atau Rp 2,16 triliun per tahun. Untuk menekan angka pembajakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 2015 menutup 22 situs musik ilegal yang melanggar hak cipta atas karya musik.
Seperti yang terlihat dalam catatan perkembangan industri rekaman Indonesia, nampak andil perusahaan rekaman dalam perkembangan industri musik Indonesia.

Musik sebagai karya intelektual harus dilindungi. Undang-undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 mengatakan bahwa “hak eksklusif’ adalah hak yang hanya diperuntukkan bagi Pencipta, sehingga tidak ada pihak lain yang dapat memanfaatkan hak tersebut tanpa izin Pencipta. Pemegang Hak Cipta yang bukan Pencipta hanya memiliki sebagian dari hak eksklusif berupa hak ekonomi
Pemberantasan pembajakan hak cipta memerlukan edukasi.

Edukasi tentang apresiasi dan perlindungan terhadap karya intelektual harus dilakukan secara sistemik. Edukasi tidak hanya berlaku untuk lingkungan industri rekaman musik, namun seluruh masyarakat penikmat musik. Orang bilang musik adalah bahasa universal. Alangkah keringnya hidup tanpa musik. Jika anda sependapat dengan saya mari hargai hak atas karya intelektual orang lain, dengan hanya membeli dan mendengarkan musik secara legal. Saya yakin dengan demikian kita telah berbuat adil.

Perbuatan adil ini akan menumbuhkan para pemusik untuk terus berkarya, perusahaan rekaman musik terus berproduksi, toko-toko musik terus berjualan hasil rekaman musik, dan perpustakaan-perpustakaan menyimpan dan melayankan berbagai karya musik sebagai produk budaya, lalu roda ekonomi pun terus bergerak secara harmonis, karena setiap orang dan setiap elemen masyarakat saling menghidupi, bukan saling mematikan. Semoga. Selamat pagi, salam sehat.

*Penulis merupakan Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan, Perpustakaan Nasional RI.

Previous Post

Perebutkan Piala Dandim, Kodim 0415/ Jambi akan Gelar Lomba Panco

Next Post

Meninjau Kemunculan Partai Politik Baru Jelang Pemilu 2024

Artikel terkait

OPINI

Akankah Moderasi Kembali Dipertaruhkan di IAIN Kerinci?

18/02/2025
2k
OPINI

Perguruan Tinggi Kelola Pertambangan Merupakan Kebijakan Pragmatis !!!

05/02/2025
2k
OPINI

Hasil Panggung Debat Terakhir: Mengapa Maulana-Diza Adalah Jawaban, dan HAR-Guntur Sebuah Risiko

14/11/2024
2k
OPINI

Maulana Sang Pemimpin Kota Jambi: Antara Keberanian dan Kesantunan dalam Arena Debat

04/11/2024
2k
Screenshot
OPINI

Dari Tekad Maulana hingga Cahaya Diza: Cahaya Baru di Langit Kota Jambi

22/10/2024
2k
Next Post

Meninjau Kemunculan Partai Politik Baru Jelang Pemilu 2024

Sampah Berserakan di Pinggir Jalan Lintas Timur Aurduri Timbulkan Bau Tak Sedap

Hadirkan Tradisi Bungo dan Kerinci, Teater Tonggak Jambi Tampilkan Pergelaran LESUNG LUCI

Fraksi DPRD Sampaikan Pandangan Umum Rancangan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2023 Dari Nota Pengantar

Ombudsman RI : Energi Listrik Ramah Lingkungan, Electrifying Lifestyle Solusi Alternatif Krisis Energi

Discussion about this post

Iklan

Kalender

May 2025
SMTWTFS
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
« Apr    

Populer

  • Satu Tahun Wafat Putra Bungsunya, Fasha Resmikan Masjid Muhammad Fabiansyah Putra

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Milad ke 25, KAMMI Silampari Gelar Sejumlah Rangkaian Kegiatan

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Wow! SMAN 1 Tanjabbar Gelar Acara yang Diduga “Dugem” ala Diskotik

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Aturan Pakai Vitamin Generos pada Anak

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • 12 Jam Lebih Jalan di Mandiangin Ditutup Pengguna Jalan Desak Kapolda dan Gubernur Jambi Turun Tangan

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Sepak Terjang Nathaniel Zebua, Pelajar Asal Jambi yang Masuk Timnas U17

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Breaking News !!! Sekda Tanjab Barat Kecelakaan di Betung Alami Sejumlah Luka

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Efek Samping Generos pada Anak

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Breaking News !!
    Sempat Hilang Beberapa Hari, Mahasiswi STAI Kualatungkal Ditemukan di Pekanbaru

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Breaking News: Geger Warga Semerap Ditemukan Gantung Diri, Ini Pesan Terakhir ke Istri

    332 shares
    Share 133 Tweet 83

DISCLAIMER | KODE ETIK | PEDOMAN MEDIA SIBER | REDAKSI | SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN

© 2024 SEKATO.ID - Jalan HM Yusuf Singedekane, Lorong Purnawira, No 7, RT 21, Telanaipura, Kota Jambi. Kode Pos 36122. Developed by Ara.

  • Sekato
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Redaksi
  • Perlindungan

© 2020 Sekato - Jalan HM Yusuf Singedekane, Lorong Purnawira, No 7, RT 21, Telanaipura, Kota Jambi. Kode Pos 36122. Developed by Ara.