KUALA TUNGKAL– Kelompok pembatik Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) usai mendapat pelatihan Dinas Koperasi, Perdagangngan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tersebut mengalami berbagai persoalan.
Ketua Kelompok Pembatik Tungkal Ilir, Hariyanto mengatakan kelompok yang di pimpinnya itu mengalami sejumlah masalah. Masalah yang datang itu yakni modal dan pemasaran yang menjadi masalah utama.
“Sudah lebih dari dua bulan kami dapat pelatihan. Tapi memang tidak ada bantuan modal atau informasi pemasaran. Jadi istilahnya kita di lepas bebaskan lah setelah pelatihan ini,”katanya, Rabu (7/72021).
Menurutnya, membatik merupakan keinginan bupati untuk melestarikan batik Tanjabbar. Namun, kendala yang ada saat ini juga menjadi persoalan tersendiri bagi umkm.
“Ya kita tidak di beri modal. Kemudian juga akses modal juga kita tidak, misalnya di beri kemudahan untuk pinjaman, tidak ada juga. Kalo kita ajukan pinjaman UMKM kan kita harus jalan dulu usaha nya, sementara kita mau jalan modal tidak ada,”ungkapnya.
“Kemudian juga kami tidak ada evaluasi atau kunjungan lagi dari mereka. Ini ada beberapa kali kami gagal pewarnaan, jadi ya paling kami lah yang cari-cari tau kenapa bisa warnanya pudar,” tambahnya
Lebih lanjut disampaikan olehnya bahwa dirinya dan kawan-kawan kelompoknya agar ada perhatian dari dinas terkait untuk dapat memberikan solusi modal agar pihaknya dapat melanjutkan skill membatik yang di dapat selama pelatihan. Disisi lain, pihaknya juga berharap agar adanya jalan untuk pihaknya melakukan pemasaran.
“Kita berharap ada solusi untuk modal, sehingga kita bisa bergerak untuk membatik. Karena ya kita berharap ini jadi pemasukan di kita lah. Kita juga mendukung lah ini kan, jangan sampai pelatihan yang bagus ini sia-sia dan tidak ada hasil.”pungkasnya
Discussion about this post