SEKATO.ID – Sebuah video memperlihatkan curhatan seorang siswi di Malaysia viral di media sosial Twitter. Siswi tersebut mengatakan bahwa sang guru mengeluarkan lelucon yang merujuk pada hal-hal cabul.
Dikutip dari Beritahits.id, video viral yang diunggah di akun Twitter @ant33ater, Sabtu (24/4/2021) terlihat seorang siswi sedang menceritakan apa yang ia dengar dalam kelas Pendidikan jasmani yang disampaikan oleh seorang guru laki-laki.
Semula, kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik. Mereka membahas soal pelecehan seksual dan cara melindungi diri.
“Hari ini di kelas, kami belajar tentang pendidikan jasmani dengan guru laki-laki ini,” kata siswi tersebut mengawali ceritanya dengan video Tiktok.
“Semuanya berjalan baik. Kami berbicara tentang pelecehan seksual dan menjaga diri sendiri,” sambungnya.
Siswi tersebut lantas bercerita bahwa lelucon yang dilontarkan oleh sang guru semakin lama semakin menjurus pada hal-hal cabul.
“Dia membuat beberapa lelucon dan lama-lama menjadi aneh dan cabul,” lanjut siswi tersebut.
“Guru bilang, kalau kami ingin memperkosa seseorang, jangan kepada yang berusia di bawah 18 tahun. Lakukan pada yang berusia di atas 18 tahun. Anak-anak perempuan diam, tetapi yang laki-laki tertawa,” lanjutnya lagi.
“Ia menambahkan, jika anak laki-laki menjadi korban pemerkosaan, tidak akan dilaporkan karena dirasa ‘sedap’ bagi mereka,” sambung siswi tersebut.
Melansir dari World of Buzz, siswi tersebut lantas melapor ke guru bimbingan konseling (BK) lewat chat untuk meminta bantuan.
Guru BK lantas menanggapi kejadian itudan menyampaikan permohonan maaf atas nama guru Pendidikan Jasmani yang menyampaikan lelucon bernada cabul itu.
“Saya meminta maaf atas nama guru itu. Buat anak laki-laki lelucon seperti ini tidak masalah bagi mereka. Tetapi untuk anak perempuan, leluconnya mungkin sensitif dan emosional. Itu sudah menjadi sifat mereka,” ujar guru BK.
Hingga Senin (26/4/2021), video yang diunggah oleh siswi tersebut telah dilihat lebih dari 800 ribu kali di Twitter dan disukai lebih dari 15 ribu kali.
Dalam cuitannya, siswi tersebut juga menandai akun-akun Twitter beberapa pihak berwenang. Mulai dari Kementerian Pendidikan Malaysia hingga politisi dan konsultan pendidikan seks.
Discussion about this post