• Sekato
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Redaksi
  • Perlindungan
  • BUDAYA
  • DAERAH
  • DUNIA
  • EKONOMI
  • HIBURAN
  • HUKUM
  • KOMUNITAS
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • PEMERINTAHAN
  • PLESIRAN
  • POLITIK
  • RAGAM
  • SAINS
Umum dan Segalanya
No Result
View All Result
Umum dan Segalanya
No Result
View All Result
  • BUDAYA
  • DAERAH
  • DUNIA
  • EKONOMI
  • HIBURAN
  • HUKUM
  • KOMUNITAS
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • PEMERINTAHAN
  • PLESIRAN
  • POLITIK
  • RAGAM
  • SAINS
Oplus_131072

Oplus_131072

Saat Semua Orang Bisa Siaran: Mampukah Media Konvensional Tetap Relevan?

Editor Rengki Pebrima
24/05/2025
in DAERAH, DUNIA, NASIONAL, PLESIRAN
A A
0
PostTweetSendShareScan

SEKATO.ID, JAMBI – Di tengah maraknya live TikTok, ledakan konten digital, dan tumbuhnya aktivisme di ruang maya, media massa konvensional menghadapi pertanyaan besar: masihkah ia relevan dan dipercaya?

Jika dulu media menjadi satu-satunya pengendali wacana, kini ruang itu sedang direbut publik sendiri. Siapa pun bisa live, menyampaikan pendapat, bahkan membongkar ketimpangan sosial hanya dari ponsel di genggaman tangan.

Tren ini tak bisa diremehkan. Tak juga mesti langsung di pandang secara negatif. Menurut data We Are Social pada awal tahun 2025, jumlah pengguna internet Indonesia diprediksi mencapai 212 juta dari total populasi 285 juta jiwa. Terjadi peningkatan jumlah sebesar 8,7 persen dari periode yang sama pada tahun lalu.

Beberapa faktor kunci berkontribusi pada pertumbuhan pesat TikTok di Indonesia, salah satunya adalah penetrasi internet dan smartphone yang semakin luas. Faktor lainnya adalah popularitas fitur-fitur interaktif seperti live streaming, duet, dan tantangan, yang mendorong partisipasi pengguna dan menciptakan komunitas yang aktif. Selain itu, kemudahan dalam pembuatan konten video pendek dan tersedianya berbagai filter dan efek pun menjadi daya tarik tersendiri.

Akademisi Beri Pandangan, Regulasi Menjadi Penentu
Belakangan fitur live streaming bukan lagi sekadar hiburan, tapi telah berevolusi menjadi medium ekspresi, advokasi, bahkan jurnalisme warga. Banyak aktivis, mahasiswa, hingga ibu rumah tangga kini rutin berdiskusi soal politik, pendidikan, atau HAM lewat media sosial. Demokratisasi informasi benar-benar terjadi, tapi juga membawa tantangan serius bagi media arus utama.

Meningkatnya kebebasan berekspresi di media sosial adalah kabar baik bagi demokrasi, namun bisa menjadi kabar buruk jika tak diimbangi dengan literasi digital. Konten viral lebih banyak menarik atensi publik. Di sinilah media massa harus hadir: bukan sebagai pesaing, tetapi sebagai penyeimbang dan penjaga akurasi informasi.

Baca juga

Diklaim Jadi Corong Rakyat, Tapi Tak Jelas Wujudnya, Posko Aduan Dedek Kusnadi Disorot

Dermaga Apung Resmi Diserahkan, Ketua DPRD Dorong Pengembangan Wisata Danau Sipin

Ungkapkan 11 Program Unggulan, Walikota Jambi Bicarakan Pelayanan Publik di Forum Nasional

Walikota Maulana Tegaskan Aksi Nyata Kota Jambi Terapkan Sistem Pengelolaan Sampah

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal, Pemkot Jambi dan Kemenkumham Percepat Legalisasi Koperasi Merah Putih

Walaupun kini terdapat sejumlah media massa konvensional yang masih punya nama besar, tetap dipercaya dan menjadi rujukan, secara umum media massa konvensional tidak bisa lagi hanya mengandalkan sejarah dan nama besar semata. Ia harus kembali menjadi jurnalisme yang bernyawa: berpihak pada publik, akurat dalam menyampaikan fakta, dan konsisten dalam menjaga etika.

Di tengah banjir informasi, masyarakat membutuhkan rambu yang hadir dari berbagai sajian informasi, bersumber dari karya jurnalistik yang berkualitas.

Prinsip jurnalisme konstruktif yang tak hanya mengungkap masalah tapi juga memberi konteks dan solusi harus dihidupkan. Fakta tidak cukup; fakta perlu dijelaskan, dipertanyakan, dan diberi makna. Itulah nilai tambah media dibanding konten live streaming di media sosial yang serba spontan dan kadang tanpa filter etika.

Media juga perlu selalu menjaga hubungannya dengan publik. Jangan hanya memposisikan pembaca sebagai konsumen pasif. Libatkan mereka dalam proses jurnalisme. Dengarkan keluhannya, jawab komentarnya, buka kanal interaksi langsung. Jurnalisme komunitas bukan sekadar tren, tapi kebutuhan zaman.

Aktivisme digital yang berkembang pesat, termasuk lewat petisi online, live streaming, dan diskusi terbuka di ruang publik ritual menunjukkan bahwa masyarakat rindu pada media yang mau mendengar, bukan hanya memberitahu. Mengintegrasikan aspirasi digital ke dalam ruang redaksi adalah langkah penting untuk menjaga relevansi.

Tentu media tidak harus mengejar viralitas dengan ikut joget di TikTok. Tapi media bisa memanfaatkan platform itu dengan gaya sendiri: menyampaikan berita dalam format yang khas, visual, tapi tetap jurnalis. Adaptasi bukan berarti mengorbankan integritas.

Model bisnis pun harus disesuaikan. Di tengah dominasi iklan digital oleh raksasa seperti Google dan Meta, media perlu berinovasi: dari model langganan, donasi pembaca, kolaborasi jurnalisme publik, hingga cara kreatif lain. Yang penting, jangan menjual kepercayaan hanya demi klik.

Media sosial memberi ruang ekspresi, tapi media massa seharusnya memberi arah. Jika media konvensional mampu merespons tren live TikTok, memahami semangat kebebasan berekspresi, dan bersinergi dengan aktivisme digital, maka ia tidak akan tergilas zaman.

Kepercayaan memang tidak diwariskan. Ia harus diperjuangkan dengan ketekunan, kejujuran, dan kehadiran yang konsisten. Ketika suara rakyat membanjiri ruang digital, jurnalisme bernyawa tak hanya mencatat, tapi turut berdiri dan bersuara untuk yang tak terdengar.

Dan itulah pekerjaan rumah besar bagi media massa hari ini.

(Rgk)

Previous Post

PHR Berjaya di APQ Awards 2025, Raih Tiga Penghargaan Bergengsi untuk Inovasi Berkelanjutan

Next Post

Premanisme Berkedok Kearifan Lokal, Ancaman Serius Pembangunan Daerah di Kabupaten Kerinci

Artikel terkait

DAERAH

Diklaim Jadi Corong Rakyat, Tapi Tak Jelas Wujudnya, Posko Aduan Dedek Kusnadi Disorot

18/06/2025
2k
DAERAH

Dermaga Apung Resmi Diserahkan, Ketua DPRD Dorong Pengembangan Wisata Danau Sipin

18/06/2025
2k
DAERAH

Ungkapkan 11 Program Unggulan, Walikota Jambi Bicarakan Pelayanan Publik di Forum Nasional

18/06/2025
2k
DAERAH

Walikota Maulana Tegaskan Aksi Nyata Kota Jambi Terapkan Sistem Pengelolaan Sampah

18/06/2025
2k
DAERAH

Kenal Pamit Ketua Pengadilan Agama Muara Bulian bersama Pemerintah Kabupaten Batang Hari*

17/06/2025
2k
Next Post

Premanisme Berkedok Kearifan Lokal, Ancaman Serius Pembangunan Daerah di Kabupaten Kerinci

Road to Tipe-X #OrcheSKA & Perjalanan 15 Tahun X-Friend

Bupati Batanghari Lepas Keberangkatan 200 Jemaah Calon Haji Kabupaten Batanghari

Wali Kota Maulana Buka Lomba Seloko Adat 2025: Budaya Melayu adalah Identitas Kota Jambi

Oplus_131072

Kenakkan Busana Adat, Bupati Monadi Harumkan Kerinci di Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional 2025

Discussion about this post

Iklan

Kalender

June 2025
SMTWTFS
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930 
« May    

Populer

  • Satu Tahun Wafat Putra Bungsunya, Fasha Resmikan Masjid Muhammad Fabiansyah Putra

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Milad ke 25, KAMMI Silampari Gelar Sejumlah Rangkaian Kegiatan

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Wow! SMAN 1 Tanjabbar Gelar Acara yang Diduga “Dugem” ala Diskotik

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Aturan Pakai Vitamin Generos pada Anak

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • 12 Jam Lebih Jalan di Mandiangin Ditutup Pengguna Jalan Desak Kapolda dan Gubernur Jambi Turun Tangan

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Sepak Terjang Nathaniel Zebua, Pelajar Asal Jambi yang Masuk Timnas U17

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Breaking News !!! Sekda Tanjab Barat Kecelakaan di Betung Alami Sejumlah Luka

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Efek Samping Generos pada Anak

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Breaking News !!
    Sempat Hilang Beberapa Hari, Mahasiswi STAI Kualatungkal Ditemukan di Pekanbaru

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Breaking News: Geger Warga Semerap Ditemukan Gantung Diri, Ini Pesan Terakhir ke Istri

    332 shares
    Share 133 Tweet 83

DISCLAIMER | KODE ETIK | PEDOMAN MEDIA SIBER | REDAKSI | SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN

© 2024 SEKATO.ID - Jalan HM Yusuf Singedekane, Lorong Purnawira, No 7, RT 21, Telanaipura, Kota Jambi. Kode Pos 36122. Developed by Ara.

  • Sekato
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Redaksi
  • Perlindungan

© 2020 Sekato - Jalan HM Yusuf Singedekane, Lorong Purnawira, No 7, RT 21, Telanaipura, Kota Jambi. Kode Pos 36122. Developed by Ara.