SEKATO.ID, KERINCI – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di bawah kepemimpinan Bapak Suhardi, S. Pd. sukses menyelenggarakan Seminar Nasional dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional di Ball Room Yayasan Al Husna, Kerinci, Provinsi Jambi.
Dengan tema “Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua” Penguatan Peran Guru dalam Menghadapi Tantangan Pendidikan Masa Kini, seminar ini menghadirkan narasumber utama, Dr. Zawaqi Afdal Jamil, M. Pd., seorang akademisi terkemuka dari UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Acara ini dihadiri oleh 570 peserta yang terdiri dari kepala sekolah, guru TK, SD, SMP, pejabat daerah, serta pengawas pendidikan.
Pejabat Bupati Kerinci, Bapak Asraf S. Pt., M. Si., secara resmi membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi tinggi terhadap PGRI yang secara konsisten berkontribusi dalam meningkatkan kompetensi guru.
“Seminar nasional ini merupakan momen positif untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan guru dalam mengikuti perkembangan zaman, pentingnya peran guru sebagai motor penggerak pendidikan yang bermutu untuk mencetak generasi unggul,” ucap nya
Senada dengan itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci, Bapak Zufran, SH., M. Si., menambahkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan inovasi. “Guru adalah ujung tombak pendidikan, dan mereka harus terus berinovasi agar tetap relevan dengan tuntutan zaman,” tegas Zufran dalam sambutannya.
Ketua PGRI Kerinci, Bapak Suhardi, S. Pd., mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya acara ini. “Seminar nasional ini telah menjadi agenda tahunan PGRI untuk menjaga semangat belajar para guru sekaligus meningkatkan kompetensi mereka. Komitmen ini merupakan bentuk tanggung jawab moral PGRI untuk terus memajukan pendidikan di Indonesia,” ujar Suhardi.
Seminar semakin menarik ketika narasumber utama, Dr. Zawaqi Afdal Jamil, M. Pd., tampil dengan pembawaan yang inspiratif dan humanis. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya refleksi diri para guru sebagai momen muhasabah dalam memperingati Hari Guru Nasional. Seminar ini adalah momen berharga untuk merefleksikan diri. Apakah kita sudah layak disebut sebagai guru profesional? tanyanya retoris, yang disambut dengan hening penuh makna oleh para peserta.
Dr. Zawaqi mengawali presentasinya dengan sebuah pertanyaan reflektif: Apakah saya bangga menjadi guru? Pertanyaan ini menjadi inti dari pesan moral yang disampaikan, mengingat profesi guru tidak hanya menuntut kemampuan mengajar, tetapi juga sikap, dedikasi, dan komitmen sebagai pilar utama pendidikan bermutu. Kompetensi dan attitude guru menjadi dua hal yang tidak terpisahkan dalam membangun pendidikan berkualitas.
Peserta seminar terlihat sangat antusias, terinspirasi oleh materi yang menyentuh dan relevan dengan tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini. Banyak guru yang mengakui bahwa seminar ini memberikan dorongan untuk terus belajar dan berinovasi dalam mendidik siswa.
Beberapa peserta, Pejabat Diknas Kabid PTK Bapak Efri Donal, M.Pd., Kabid SMP Bapak Dian Eka Satria, dan Kepala SMP Bapak Irzal, M. Pd, menyampaikan kesannya, “Paparan Dr. Zawaqi sangat memotivasi kami untuk introspeksi dan menjadi guru yang lebih baik.” Ucap mereka
Seminar nasional ini menegaskan komitmen PGRI sebagai organisasi yang tidak hanya memperjuangkan hak-hak guru, tetapi juga terus mendorong peningkatan kapasitas mereka. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, seminar ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi dan penguatan peran guru dapat membawa pendidikan Indonesia menuju mutu yang lebih baik. PGRI dan guru Indonesia, maju dan terus mencerdaskan bangsa.
(Rgk)
Discussion about this post