SEKATO.ID | JAKARTA – Kementerian Kesehatan RI akan merencanakan pemberian vaksin COVID-19 dosis keempat atau vaksin booster kedua. Wacana tersebut muncul di tengah laju vaksinasi COVID-19 dosis ketiga yang belum mencapai target 50 persen dari seluruh total sasaran.
Mohammad Syahril, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI mengatakan vaksin dosis Empat untuk masyarakat umum akan mulai dipertimbangkan pemerintah, sebab pandemi Covid-19 diprediksi masih berkepanjangan dan belum usai terutama terdapat lonjakan kembali covid-19.
“Beberapa negara sudah mulai dosis Empat (booster) kedua. Perencanaan itu sudah ada pertimbangannya di Indonesia, karena pandemi jangka panjang,” kata Mohammad Syahril yang dikonfirmasi Antara, Jumat (22/7/2022)
Syahril mengatakan sejumlah pakar epidemiologi memperkirakan status pandemi Covid-19 di dunia akan berlangsung dalam waktu yang cukup panjang. “Masa aktif atau respons vaksin antibodi setelah enam bulan menurun,” katanya.
Namun, apabila terjadi pandemi terus berkepanjangan, kata Syahril, ada kemungkinan rekomendasi dari berbagai pihak untuk penyelenggaraan program vaksinasi booster kedua
Menurut Syahril, Kemenkes bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) sedang melakukan pembahasan secara intensif berkaitan dengan program vaksinasi dosis keempat untuk masyarakat umum di Indonesia. “Terutama prioritas pada kelompok berisiko tinggi, tenaga kesehatan, usia lanjut, tenaga pelayanan publik, itu semua ada prioritasnya,” katanya.
Hal lain yang menjadi pembahasan adalah kemampuan pemerintah dalam penyediaan stok vaksin untuk dosis keempat. “Ada beberapa negara, seperti Indonesia, vaksinasi ketiganya belum terpenuhi,” katanya.
Dilansir dari Dashboard Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI, vaksinasi penguat di Indonesia baru mencapai 53,89 juta jiwa lebih atau setara 25,88 persen dari target sasaran 208 juta jiwa lebih. “Sehingga, saat ini kita masih fokus dulu pada pencapaian vaksinasi dosis lengkap primer dan penguat (dosis ketiga),” katanya.
Dorongan agar pemerintah segera menggelar vaksinasi dosis empat salah satunya dilakukan oleh Dicky Budiman Epidemiolog dari Griffith University Australi.
Alasannya, vaksin dosis empat penting untuk beberapa kelompok rentan, mengingat virus corona terus bermutasi dengan cepat. “Meski efektivitas vaksin turun, vaksin tetap dibutuhkan untuk mencegah keparahan saat jatuh sakit karena Covid-19,” katanya. (Tiara)
Discussion about this post