SEKATO.ID – Wakil Presiden, Ma’ruf Amin mengatakan, program Kartu Prakerja kemungkinan akan dilanjutkan sampai 2022. Hal ini dikarenakan, saat ini pemerintah sedang memfokuskan program padat karya untuk ditingkatkan.
Tahun ini pemerintah telah menganggarkan sebanyak Rp 27,33 triliun untuk program padat karya. Diharapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 hingga 2022 bisa menyentuh level 5% – 6%. Untuk mendorong program padat karya tersebut dibutuhkan keterampilan tertentu untuk para calon pekerja.
Setelah pandemi Covid-19 usai, kegiatan ekonomi dan produksi membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang lebih mumpuni lagi. Sementara, tenaga kerja di Indonesia masih belum mampu bertransformasi dengan perubahan-perubahan itu.
“Tuntutan pekerjaan pasca pandemi ini menuntut SDM yang lebih baik lagi, lebih memiliki keterampilan dan karena mereka tidak mungkin bisa melakukan transformasi sendiri,” jelas Ma’ruf dalam Dialog Ekonomi secara virtual, dikutip cnbcindonesia.com, Jumat, 5 Maret 2021.
“Maka pemerintah membantu melakukan terus yaitu program pelatihan training melalui Kartu Prakerja. Kemungkinan Insya Allah di 2022 masih akan kita anggarkan,” kata Ma’ruf melanjutkan.
Perlu diketahui, pemerintah memutuskan untuk melanjutkan program Kartu Prakerja tahun ini dengan alokasi anggaran Rp 20 triliun, dari sebelumnya anggaran hanya dialokasikan Rp 10 triliun.
Pada Semester I 2021, pemerintah menyiapkan kuota sebanyak 2,7 juta orang untuk bisa mengikuti Program Kartu Prakerja, dan setiap KK hanya dibatasi maksimal 2 anggota keluarga yang bisa menjadi penerima Kartu Prakerja.
Saat ini, Kamis, 11 Maret 2021, Program Kartu Prakerja telah membuka penerimaan peserta Gelombang 14 dengan kuota untuk 600 ribu orang. Sebelumnya, pemerintah juga telah menerima 600 ribu peserta program Kartu Prakerja pada Gelombang 13.
Discussion about this post