SEKATO.ID, KERINCI – Kapal wisata di Danau Kerinci yang sempat menjadi kebanggaan masyarakat kerinci kini menjadi sorotan. Kapal yang menelan biaya pembangunan sebesar Rp 1,5 miliar itu justru terbengkalai hanya dalam waktu singkat setelah peluncurannya. Bahkan, kabarnya kapal tersebut kini sudah tidak dapat digunakan lagi.
Proyek kapal wisata ini awalnya digadang-gadang mampu meningkatkan daya tarik wisata Danau Kerinci dan menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat. Namun, harapan tersebut pupus setelah kapal terlihat dibiarkan begitu saja di tepi danau tanpa adanya perawatan.
Menurut salah seorang warga setempat, Murdiadi (45), kapal itu sudah lama tidak beroperasi. “Sejak diresmikan, kapal jarang sekali digunakan. Sekarang malah sudah rusak, tidak tahu siapa yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Aktivis senior, Soni Yoner, menyampaikan kritik tajam terkait kondisi kapal wisata di Danau Kerinci yang hingga kini terbengkalai tanpa kejelasan. Dalam pernyataannya kepada media, Soni menyebutkan bahwa kapal tersebut seharusnya menjadi simbol pengembangan wisata daerah, namun kini justru menjadi bukti kegagalan pengelolaan aset pemerintah.
“Kita harus ingat, Danau Kerinci adalah salah satu ikon wisata. Sangat disayangkan jika aset seperti kapal wisata ini justru dibiarkan tanpa fungsi. Ini bukan hanya soal pemborosan anggaran, tetapi juga hilangnya peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ucap nya
Soni juga meminta transparansi dari pemerintah terkait pengelolaan kapal tersebut. Ia mendesak agar ada audit dan evaluasi menyeluruh, termasuk mencari solusi agar kapal itu dapat kembali beroperasi.
“Keberadaan kapal ini sangat mencoreng muka Gubernur Jambi, yang akan menggenjot ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata, Saya tegaskan semoga polres Kerinci benar – benar serius untuk mengungkap kasus ini, yang mana kasus ini sedang bergulir di polres Kerinci namun belum ada tersangka” tutup Soni Yoner
Bukan hanya aktivis, kritik dari berbagai pihak juga terus terdengar. Mereka menilai proyek ini sebagai bentuk pemborosan anggaran jika tidak dikelola dengan baik.
“Sayang sekali, potensi wisata sebesar Danau Kerinci tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Kalau dibiarkan terus begini, akan semakin sulit membangun kepercayaan masyarakat terhadap proyek-proyek pemerintah,” ujar salah satu masyarakat yang enggan di cantumkan nama nya
Masyarakat pun berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menangani masalah ini. Kapal wisata yang terbengkalai tidak hanya mencoreng wajah pariwisata daerah, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan yang lebih profesional dan berkelanjutan.
Pihak pemerintah daerah belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik yang disampaikan oleh Soni Yoner. Namun, publik menanti tindakan nyata untuk mengembalikan fungsi kapal wisata di Danau Kerinci sebagai bagian dari upaya membangkitkan sektor pariwisata di wilayah tersebut.
(Rgk)
Discussion about this post