SEKATO.ID – Susan Govindasamy harus berurusan dengan Interpol dan masuk ke dalam daftar terduga teroris gara-gara mengirim uang untuk ISIS. Hal ini disebabkan ia menuliskan catatan ‘dana untuk Isis’ di lembar formulir transfer bank.
Ternyata, uang itu dimaksudkan untuk membayar biaya pelatihan bagi seekor kuda miliknya yang bernama Isis. Uang yang dikirim itu sebesar 500 Poundsterling (sekitar Rp10 juta).
Akibatnya, pemerintah Inggris membekukan dana transfer yang dikirimkan melalui jasa pengiriman uang PayPal.
Dilansir dari Mirror, Jumat (30/4/2021), Susan baru mengetahui proses transfer bermasalah setelah temannya seorang pelatih kuda mengatakan uang pembayaran pelatihan itu belum dia terima. Penduduk wilayah Bolton, Manchester itu lalu mengontak PayPal dan dijelaskan uangnya dibekukan oleh pemerintah karena dugaan terorisme.
Alhasil Susan harus bolak-balik menjelaskan kepada PayPal dan Interpol kalau uang itu bukan ditujukan bagi kelompok teroris. Dia bahkan sampai harus menunjukkan surat-surat kepemilikan kuda Arab bernama Isis tersebut.
“Setelah saya bisa membuktikan tidak ada hubungan dengan kelompok teroris ISIS, maka saya harus menandatangani deklarasi dan kemudian dana saya dicairkan,” kata Susan dikutip dari CNN Indonesia.
Menurut Susan, dia memberikan nama Isis kepada kuda miliknya karena fanatik dengan segala hal berbau Mesir Kuno.
“Isis adalah ratu dari segala ratu. Saya sangat mengagumi sosoknya,” kata Susan.
Setelah kejadian itu, Susan mengatakan tidak bakal mengubah nama kudanya.
Discussion about this post