DI bawah langit Kota Jambi yang sarat dengan sejarah dan warisan Melayu, muncul dua sosok pemimpin yang menawarkan harapan baru yaitu Maulana dan Diza Aljosha Hazra.
Seperti cahaya fajar yang membelah malam, mereka datang membawa sinar yang menjanjikan kebahagiaan dan kemajuan bagi Kota Jambi.
Meski berbeda dalam pengalaman dan usia, keduanya berpadu dalam sebuah simfoni kepemimpinan yang serasi, layaknya seloko Jambi yang berbunyi, “Ketekunan adalah kunci, kearifan adalah bekal”.
Dalam diri mereka, terdapat tekad yang tak tergoyahkan serta visi yang membentang jauh ke masa depan.
Maulana, dengan pengalamannya sebagai Wakil Wali Kota, adalah sosok yang teguh dan tegas. Dalam setiap langkahnya, ada kebijaksanaan yang tumbuh dari pengabdian bertahun-tahun untuk masyarakat.
Ia bagaikan batu karang yang kokoh, yang tahu bagaimana menakhodai kapal besar Kota Jambi melewati gelombang tantangan. Tekad Maulana mencerminkan pepatah, “Tak elok selendang di badan, kalau jiwa tak kuat menahan” ia berdiri di tengah badai, siap melindungi Kota Jambi dengan keteguhan serta visi besar yang telah teruji.
Di sisinya, Diza Aljosha Hazra bersinar sebagai cahaya terang yang memancarkan optimisme. Pemuda ini membawa semangat baru, jiwa muda yang haus akan perubahan. Dengan jaringan nasional yang luas, Diza menyuntikkan vitalitas dan inovasi dalam rencana pembangunan Kota Jambi.
Ia adalah simbol dari generasi baru yang siap membangun dengan wawasan luas. Seperti Seloko Jambi yang cocok untuk menggambarkan sosok Diza, “Ketekunan semangat muda, menjelma jadi cahaya”. Ia membawa cahaya baru yang menerangi setiap sudut kota, menjadikannya lebih cerah dan bahagia.
Keduanya, Maulana dan Diza, adalah perpaduan sempurna antara kebijaksanaan dan semangat muda. Seperti siang dan malam yang saling melengkapi, mereka hadir bukan hanya sebagai pemimpin, tetapi sebagai pelayan masyarakat.
Maulana dengan tekad yang kuat, dan Diza dengan energinya yang tak pernah padam, akan menorehkan jejak baru dalam sejarah Kota Jambi.
Visi mereka jelas, Jambi yang bahagia. Dengan Maulana menjaga kestabilan dan Diza membawa inovasi, mereka mampu menjawab setiap tantangan kota ini.
Keduanya memahami bahwa kemajuan Kota Jambi tak bisa diraih dengan langkah kecil, tetapi dengan lompatan besar yang dipandu kebijaksanaan dan semangat muda yang bergelora.
“Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” adalah filosofi yang mereka pegang teguh. Mereka menghormati akar budaya Kota Jambi, namun tak gentar menghadapi modernitas. Mereka percaya bahwa kebahagiaan masyarakat Kota Jambi adalah tujuan utama, dengan kesejahteraan di setiap aspek kehidupan sebagai manifestasinya.
Dengan Maulana dan Diza, bukan sekadar harapan yang terbit, tetapi cahaya kebahagiaan yang nyata, menyentuh setiap hati yang mendambakan perubahan.
Cahaya itu berkilau lembut namun kuat, layaknya matahari pagi yang menghangatkan dan membimbing kita menuju Kota Jambi yang baru.
Mereka adalah dua sosok yang bersatu dalam harmoni, Maulana yang teguh menjaga pondasi kota, dan Diza yang dengan semangat mudanya menanam benih-benih inovasi, menciptakan ruang bagi masyarakat Kota Jambi untuk bermimpi lebih besar.
Pilihlah Maulana dan Diza, karena mereka bukan sekadar pemimpin. Mereka adalah penggerak dari perubahan yang sejati, perubahan yang tak hanya dibayangkan dalam pidato, tetapi dirasakan dalam setiap napas kehidupan sehari-hari.
Mereka adalah jawaban bagi kerinduan akan Kota Jambi yang bahagia, tempat anak-anak tumbuh dengan pendidikan terbaik, para orang tua hidup dengan tenang, dan setiap sudut kota terselimuti kesejahteraan. Maulana-Diza adalah lambang dari keberanian untuk bermimpi, keberanian untuk mengubah kenyataan menjadi sesuatu yang lebih indah.
Mereka tidak hanya menawarkan janji, tetapi memberi cahaya pada jalan yang telah lama gelap. Di bawah kepemimpinan mereka, Kota Jambi tak hanya akan maju, tapi melesat, menggapai langit yang lebih tinggi. Jika ada waktu untuk perubahan, jika ada saat untuk memilih kebahagiaan yang nyata, maka saat itu adalah sekarang di tangan Maulana dan Diza. (***)
*)Penulis adalah ketua Gema Bahagia
Discussion about this post