SEKATO.ID | JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate merilis modul literasi digital di Ballroom Grand City Surabaya, Jawa Timur, Jumat (16/4/2021). Modul literasi itu berjumlah empat jenis meliputi Budaya Bermedia Digital, Aman Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital dan Cakap Bermedia Digital.
Modul tersebut disusun pada empat pilar literasi digital yang utama, yaitu digital culture, digital safety, digital ethics, dan digital skills. Modul ini merupakan manifestasi kolaborasi dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Jaringan Penggiat Literasi Digital (Japelidi) dan Kementerian Kominfo.
“Peluncuran ini berkaitan dengan gerakan nasional literasi digital tingkat basic,” kata Johnny dikutip dari Tempo.co.
Menurut dia, pada 2021 ini Kominfo mencanangkan gerakan literasi bagi 12,4 juta rakyat Indonesia di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Empat modul tersebut, ujar Johnny, akan diterapkan dalam program literasi tingkat basic digital skills dan intermediate digital skills.
“Jadi ini gerakan yang besar dan masif yang dilakukan secara nasional, perlu kerja kolaboratif seluruh kementerian,” ucap Johnny.
Gerakan literasi digital ini untuk mendukung segala kegiatan secara daring sehingga masyarakat dapat menggunakan ruang digital secara bermanfaat dan cerdas.
Johnny menargetkan pada 2024 30 juta dari 64 juta UMKM yang ada dapat memanfaatkan ruang-ruang digital sebagai marketplace.
“Dari 270 juta rakyat Indonesia, melalui gerakan ini setidaknya dalam empat tahun ke depan kita dapat memberdayakan 100 juta di antaranya,” kata dia.
Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan perihal Akselerasi Transformasi Digital Nasional. Diharapkan seluruh komponen bangsa dapat memperkuat kolaborasi untuk terus mendorong digitalisasi nasional terutama di empat sektor prioritas, yakni infrastruktur digital, masyarakat digital, ekonomi digital dan pemerintahan digital.
“Keempat sektor prioritas tersebut adalah kunci dalam mendorong kapabilitas, produktivitas, dan peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia di era transformasi digital ini,” ujar Johnny.
Ihwal infrastruktur digital, Kementerian Kominfo bersama dengan ekosistem terkait sedang melakukan percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi untuk menjangkau daerah-daerah yang belum memiliki akses internet memadai di seluruh penjuru Nusantara. Namun, ujar Johnny, pembangunan infrastruktur telekomunikasi wajib dibarengi dengan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan memanfaatkan layanan internet tersebut.
Tanpa kesiapan SDM, ruang digital justru berpotensi digunakan untuk tujuan penyebaran konten negatif seperti penipuan daring, perjudian, prostitusi online, disinformasi atau hoaks, pencurian data pribadi, perudungan siber (cyberbullying), ujaran kebencian (hate speech), penyebaran paham radikalisme/terorisme di ruang digital, dan sebagainya.
Discussion about this post