SEKATO.ID | JAMBI – Petani padi di kota Jambi di prediksi akan memasuki masa tanam pada awal bulan Mei mendatang. Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kota Jambi, sebagian besar petani padi di kota Jambi saat ini masih dalam proses persemaian bibit.
“Kondisi cuaca saat ini masih belum bisa diprediksi ditakutkan terjadi banjir. Memang kalau semestinya itu periodisasinya adalah Oktober-Maret, Maret-Oktober. Tapi kita ketahui bulan Maret kemarin kondisi hujan masih sangat tinggi,” kata Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jambi, Meizadiarty, Rabu (06/04/22).
Sawah di kota Jambi merupakan jenis sawah tadah hujan, sehingga menurutnya sawah yang seluas sekitar 520 hektar tersebut sangat tergantung pada curah hujan.
Dengan lahan seluas tersebut, Meizadiarty menargetkan hasil produksinya mencapai total ribuan ton. “Target produksinya sekitar 2.000 ton. Satu hektare itu rata-rata produksinya delapan ton,” katanya.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah juga selalu memberikan bantuan bibit yang berkualitas. Bibit tersebut diberikan oleh pemerintah provinsi melalui dana APBN.
“Hampir seluruhnya itu diberi bantuan bibit. Total di Kota Jambi ada 300-an kelompok tani, tapi yang menanam padi tidak semuanya, hanya yang berada di Kecamatan Danau Teluk, Jambi Timur, Telanaipura dan Pelayangan. Selebihnya itu ada yang menanam holtikultura, palawija, jagung, ubi kayu dan ubi jalar,” katanya.
Dia mengatakan, tahun lalu sebanyak 92,5 ha untuk tanaman padi mengalami puso (gagal panen). Untuk tanaman sayur-sayuran 13,18 ha.
Meiza menambahkan, dengan adanya Puso tersebut dikhawatirkan akan terjadi kerawanan pangan bagi petani yang mengalami puso tersebut, dan oleh karena itu Pemerintah Kota Jambi saat itu menyalurkan Cadangan Pangan Pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, karena Pemerintah Kota Jambi mempunyai Cadangan Pangan Pemerintah Daerah sebesar 54,943 ton, yang tersimpan di gudang Bulog Divre Jambi yang berdasarkan Peraturan Walikota dapat disalurkan apabila petani terkena bencana alam.
Dia melanjutkan, berdasarkan hasil perhitungan dari data petani yang terkena banjir dan tanaman mengalami puso yang telah diverifikasi, diperoleh total Cadangan Pangan Pemerintah Daerah yang akan disalurkan sebesar 14,583 ton, yang dihitung berdasarkan kebutuhan pangan per jiwa.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jambi, Maulana mengatakan gagal panen atau puso tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya adalah akibat banjir dan gangguan hama/penyakit.
“Kami data ada 294 KK. Sesuai aturan itu diberikan 300 gram beras per hari selama 60 hari untuk petani padi, dan tujuh hari untuk petani sayur. Karena masa panen petani sayur lebih pendek ketimbang petani padi,” kata Maulana. (**)
Discussion about this post