SEKATO.CO.ID | JAMBI – Gempa berkekuatan 7,8 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (06/02) pagi, meruntuhkan seluruh blok apartemen, menghancurkan rumah sakit, dan menyebabkan ribuan orang terluka atau kehilangan tempat tinggal.
Tim penyelamat bekerja Selasa (07/02) pagi untuk membebaskan orang-orang yang terperangkap di reruntuhan bangunan di Türkiye selatan karena jumlah korban tewas di negara itu akibat gempa dahsyat sehari sebelumnya meningkat menjadi hampir 3.000.
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Türkiye dalam pernyataan terbarunya mengatakan, hampir 8.000 orang telah diselamatkan dari 4.758 bangunan yang hancur akibat gempa sehari sebelumnya.
Kepala AFAD Yunus Sezer, menyampaikan bahwa 2.921 orang tewas di Türkiye karena gempa susulan terus mengguncang wilayah tersebut. Cuaca musim dingin yang membekukan menghambat upaya pencarian korban selamat sepanjang malam. Suara seorang wanita terdengar meminta bantuan di bawah tumpukan puing di provinsi selatan Hatay. Di dekatnya, tubuh seorang anak kecil terbaring tak bernyawa.
Setidaknya 1.444 orang tewas di Suriah dan sekitar 3.500 terluka, menurut angka dari pemerintah Damaskus dan petugas penyelamat di wilayah barat laut yang dikuasai pemberontak. Koneksi internet yang buruk dan jalan yang rusak antara beberapa kota yang paling parah terkena dampak di selatan Türkiye, rumah bagi jutaan orang, menghambat upaya untuk menilai dan mengatasi dampaknya.
Presiden Turki Tayyip Erdogan, mempersiapkan pemilihan yang sulit pada bulan Mei, menyebut gempa itu sebagai bencana bersejarah dan mengatakan pihak berwenang sedang melakukan semua yang mereka bisa.
“Semua orang mengerahkan hati dan jiwa mereka ke dalam upaya meskipun musim dingin, cuaca dingin dan gempa yang terjadi pada malam hari membuat segalanya menjadi lebih sulit,” katanya.
Dia mengatakan 45 negara telah menawarkan untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan. (CNA/DAR)
Discussion about this post