KONFLIK sosial adalah pertentangan atau ketegangan yang terjadi antara individu, kelompok, atau entitas sosial dalam masyarakat yang timbul akibat perbedaan kepentingan, nilai, tujuan, kekuasaan, atau sumber daya. Konflik sosial melibatkan interaksi yang tidak sejalan antara pihak-pihak yang terlibat dan dapat mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, agama, etnis, gender, kelas sosial, dan lainnya. Ini dapat terjadi dalam skala kecil antara individu atau kelompok kecil, atau dalam skala besar antara kelompok-kelompok besar atau bahkan antara negara-negara. Menurut Soerjono Sokanto (2006), konflik sosial merupakan suatu cara dalam rangka ingin meraih tujuannya.Sehingga setiap individu atau kelompok akan mengenakan segala cara termasuk ancaman atau kekearasan sebagai bentuk dari pertentangan atau perselisihan kepada lawannya, sehingga proses inilah yang disebut sebagai konflik. Konflik sosial tidak selalu bersifat negatif, karena dalam beberapa kasus, konflik sosial dapat mendorong perubahan sosial yang positif dan menjadi pemicu perbaikan. Namun, jika konflik sosial tidak diselesaikan dengan baik, atau jika berlarut-larut tanpa penyelesaian, dapat menyebabkan ketegangan, kekerasan, dan perpecahan dalam masyarakat.
Forum ketahanan sosial komunitas memainkan peran penting dalam mencegah konflik sosial dan membumikan kerukunan dalam masyarakat. Ini adalah platform yang memungkinkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk warga, pemimpin masyarakat, organisasi masyarakat, dan pemerintah, untuk berinteraksi, berdiskusi, dan merumuskan strategi bersama dalam menghadapi tantangan sosial. Dalam forum ini, kepentingan bersama dan kerjasama antar anggota masyarakat ditekankan untuk menciptakan lingkungan yang harmonis. Dalam Visi Jambi MANTAP (Maju, Aman, Nyaman, Tertib, Amanah dan Profesional) Pemerintah Provinsi Jambi melalui Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Jambi dalam hal ini diwakilkan oleh Isme Kurnia, SH.MH secara resmi membuka acara Bimbingan Teknis Pelopor Perdamaian se-Provinsi Jambi yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 14-16 juni 2023 di Ceria Hotel Jambi dengan tema kegiatan, Cegah Konflik Sosial Melalui Forum Ketahanan Sosial Komunitas, selanjutnya peserta terdiri dari 44 (empat puluh empat) orang utusan dari Dinas Sosial Kabupaten/Kota.
Salah satu manfaat utama dari forum ketahanan sosial komunitas adalah memberikan ruang bagi warga untuk menyuarakan kekhawatiran, kebutuhan, dan aspirasi mereka. Melalui dialog terbuka dan inklusif, masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan isu-isu sosial yang mempengaruhi mereka. Dalam suasana yang demokratis, perbedaan pendapat dan konflik dapat dikelola dengan bijaksana dan solusi yang inklusif dapat dicapai. Selain itu, forum ketahanan sosial komunitas juga menjadi wadah bagi pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik dalam membangun ketahanan sosial. Diskusi dan pertukaran ide yang terjadi dalam forum tersebut dapat memperluas wawasan masyarakat tentang isu-isu sosial yang kompleks dan membumikan pemahaman saling-menghormati antar anggota komunitas.
Forum ketahanan sosial komunitas juga memiliki peran penting dalam mengidentifikasi faktor-faktor risiko konflik sosial. Dengan menganalisis akar masalah dan penyebab konflik yang mungkin muncul, komunitas dapat mengambil langkah-langkah preventif yang tepat. Ini bisa termasuk program-program pendidikan, pelatihan keterampilan konflik, dan kegiatan membangun kebersamaan untuk membumikan pemahaman dan toleransi antar anggota komunitas. Penting juga untuk mencatat bahwa keberhasilan forum ketahanan sosial komunitas bergantung pada partisipasi aktif dan keterlibatan semua pemangku kepentingan. Selain warga masyarakat, pemimpin lokal, tokoh agama, organisasi masyarakat, dan pemerintah setempat harus berperan aktif dalam mendukung dan melibatkan diri dalam proses forum ini. Kolaborasi yang kuat dan inklusif antara semua pihak akan memperkuat efektivitas upaya pencegahan konflik sosial.
Dengan demikian, melalui forum ketahanan sosial komunitas, masyarakat dapat bekerja bersama untuk mencegah konflik sosial dan membumikan perdamaian serta harmoni. Ini merupakan pendekatan proaktif yang memperkuat ikatan sosial, meningkatkan kesadaran akan isu-isu sosial, dan membangun kerjasama dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh komunitas. Selain peran pencegahan konflik sosial, forum ketahanan sosial komunitas juga dapat berfungsi sebagai mekanisme penyelesaian konflik yang berkelanjutan. Ketika konflik muncul dalam komunitas, forum ini dapat menjadi platform untuk mendiskusikan masalah, mencari solusi yang adil, dan memfasilitasi rekonsiliasi antara pihak yang berselisih. Dengan adanya ruang untuk dialog terbuka, komunitas memiliki kesempatan untuk membangun kembali hubungan yang rusak dan menghindari konflik berulang di masa depan.
Penting untuk menjadi catatan bahwa keberlanjutan dan kesinambungan forum ketahanan sosial komunitas merupakan faktor penting dalam pencegahan konflik sosial. Forum ini harus diintegrasikan ke dalam struktur dan kebijakan yang ada dalam masyarakat. Diperlukan dukungan yang berkelanjutan dari pemerintah, LSM, dan pemimpin masyarakat untuk memastikan keberlanjutan program dan kegiatan yang terkait dengan forum ini. Selain itu, evaluasi berkala dan pembaruan forum juga penting untuk memastikan relevansi dan efektivitasnya dalam mengatasi isu-isu sosial dan mencegah konflik. Terakhir, penting untuk mengembangkan kapasitas anggota forum ketahanan sosial komunitas. Pelatihan keterampilan komunikasi, negosiasi, mediasi, dan manajemen konflik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana menghadapi perbedaan pendapat dan mencari solusi yang saling menguntungkan. Dengan peningkatan kapasitas ini, anggota forum akan menjadi agen perubahan yang lebih efektif dalam mempromosikan perdamaian dan pencegahan konflik sosial di komunitas mereka. Dengan mempertimbangkan elemen-elemen ini, forum ketahanan sosial komunitas dapat menjadi sarana yang kuat untuk mencegah, menyelesaikan, dan mengatasi konflik sosial. Dengan memprioritaskan dialog, kolaborasi, dan partisipasi masyarakat, forum ini memperkuat kerukunan sosial, membangun kepercayaan, dan meningkatkan ketahanan komunitas dalam menghadapi tantangan sosial yang kompleks. Salam Tabek Oy. Sosdukcapil Hadir. Jambi Mantap. (***)
*) Penulis adalah Tenaga Ahli Gubernur Bidang Tata Kelola Pemerintahan
Discussion about this post