SEKATO.ID, KOTA JAMBI — Memasuki tahun ajaran baru, Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 5 Jambi resmi memulai kegiatan pendidikannya. Sekolah ini merupakan bagian dari program nasional Sekolah Rakyat (SR) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan dijalankan melalui Kementerian Sosial (Kemensos), dengan tujuan utama memberi akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Kepala Sentra Alyatama Jambi, Hendra Permana, menyampaikan bahwa SRMA 5 Jambi menerima 100 siswa terpilih yang semuanya merupakan penerima bantuan sosial dari pemerintah.
“Mereka memang layak masuk ke SR. Program ini hadir agar tidak ada lagi anak-anak yang terhalang mengenyam pendidikan hanya karena keterbatasan ekonomi,” kata Hendra.
Seluruh kebutuhan pendidikan siswa di sekolah ini ditanggung oleh negara, termasuk asrama tempat mereka tinggal. Ini memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak dari latar belakang ekonomi lemah untuk fokus belajar dan menyelesaikan pendidikan hingga jenjang SMA.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Sudirman, yang turut hadir dalam peluncuran tahun ajaran baru ini mengatakan bahwa Pemerintah hadir untuk menjawab tantangan ketidakmampuan biaya pendidikan.
“Dengan adanya SR, biaya pendidikan dibantu sepenuhnya oleh pemerintah. Para siswa tinggal belajar dengan tekun, sementara orang tua diminta terus mendukung anak-anak mereka agar tetap semangat menuntut ilmu,” ujar Sudirman.
Ia juga menekankan bahwa seluruh sarana dan prasarana, termasuk asrama, disediakan secara gratis.
“Tugas anak-anak kita hanya belajar. Dan yang membanggakan, 100 anak yang masuk, semuanya lulus seleksi,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Jambi, Yunita Indrawati, yang hadir mewakili Wali Kota Jambi, menyampaikan bahwa Pemkot Jambi memberi dukungan penuh terhadap program Sekolah Rakyat ini sebagai upaya nyata menekan angka putus sekolah di wilayah kota.
“100 anak yang terpilih ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi yang lain untuk tidak menyerah dalam pendidikan. Sekolah ini harus diselesaikan hingga tuntas, hingga punya ijazah SMA,” tegas Yunita.
Yunita juga menjelaskan bahwa proses seleksi tidak hanya berdasarkan kondisi sosial ekonomi, tetapi juga dilakukan pemeriksaan kesehatan dan tes bakat-minat berbasis kecerdasan buatan (AI). Hal ini dilakukan agar potensi anak bisa diarahkan dengan lebih tepat ke bidang keterampilan yang sesuai.
Seorang wali murid yang anaknya diterima di SRMA 5 Jambi mengungkapkan rasa syukurnya.
“Kami sangat terbantu dengan adanya pendidikan gratis ini. Harapannya, anak kami bisa sukses dan mengubah masa depan keluarga,” ujarnya haru.
Dengan pembukaan SRMA 5 Jambi ini, Pemerintah berharap seluruh anak di Indonesia, khususnya di Jambi, memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan layak, tanpa terkendala masalah ekonomi. (*)
Discussion about this post