KUALATUNGKAL — Bahan Bakar Minyak (BBM) sepertinya mulai menghilang dari peredaran seiring waktu akan mengalami kenaikan harga apalagi di Kualatungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) keberadaannya sangat sulit di cari masyarakat menduga ada penimbunan.
Pantauan dilakukan disejumlab titik salah satunya di Pengisian Bahan Bakar Minya yang ada di didesa Pembengis, Kecamatan Bram Itam yang mengalami antrian panjang dan SPBU Parit 7 Kecamatan Tungkal Ilir, kekosongan.
Selain itu, ditingkat Pengecer yang ada di Kuala Tungkal juga tampak sepi alias kosong. Jika ada setok itupun tidak sampai hitungan jam habis diserbu warga yang beli meski harga di eceran utnuk pertalaite lerliternya mencapai Rp11ribu dan pertamax perliternya Rp15ribu tetap diserbu warga.
“Susah nyari minyak ini apalagi pertalite tadi ke pembengis antrinya panjang, kayanya ini ada yang nimbunlah karna kan kata pertamina untuk Jambi aman stok tapi ini kok susah nian nyari. Tolonglah ditindak lanjuti atau diselediki papolisi tolong lah. Biar gakaya gini carinya,” kata Gun warga Kuala Tungkal yang mencari BBM, Jumat (2/9/2022)
Ia juga heran kenapa bisa langka seperti ini BBM. Menurutnya, jika stok BBM aman tentunya tidak akan langka.
“Ya, Kalai stok aman masak bisa langka. Langka itu kan ada dua kemungkinan stok berkurang atau pemborongan minyak atau penimbunan. Nah ini kan kata pertamina aman stok. Berarti indikaisnya penimbunan.” Tandansya.
Salah satu pengendara menuturkan, dirinya sudah hampir satu jam Antrian menunggu giliran untuk mendapat BBM jenis pertalite untuk kendaraannya. “Kita terpaksa ikut mengantri untuk mendapatkan minyak, ” Ujarnya.
Ia menyebutkan, minyak jenis pertalite maupun Pertamax ditingkat pengencer sangat sulit didapat, walaupun ada harus rebutan untuk mengisi dengan pembeli lainnya. “Minyak tidak naik, namun barang nya susah untuk dapatkan.” Sebutnya.
Sebelumnya, Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) dalam kondisi aman dan mencukupi untuk kebutuhan masyrakat. Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel memastikan stok BBM di wilayah Jambi mencukupi hingga 15 hari ke depan, dan setiap hari stok ini sekaligus proses penyaluran ke SPBU terus dimonitor secara real time.
“Saat ini konsumsi BBM jenis Bio Solar Subsidi untuk Provinsi Jambi sudah menyentuh angka 20 persen di atas proyeksi kuota BBM Bio Solar Subsidi untuk pertengahan bulan Agustus tahun 2022. Dengan rata-rata konsumsi harian mencapai 1.020 KL per hari. Sedangkan untuk produk Pertalite sudah mencapai sekitar 24 persen di atas proyeksi kuota BBM Pertalite untuk pertengahan bulan Agustus tahun 2022. Dengan rata-rata konsumsi harian mencapai 1.317 KL per hari,” katanya, Rabu (31/8/2022).
Berdasarkan regulasi yang ada saat ini, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel hanya sebagai operator yang melaksanakan fungsi pendistribusian energi ke masyarakat. Pertamina juga mengingatkan, pendaftaran subsidi tepat masih terus dibuka bagi konsumen yang ingin mendaftarkan kendaraannya, dapat mendaftar dari rumah, melalui online di website subsiditepat.mypertamina.id atau dengan mendownload aplikasi MyPertamina serta dapat datang langsung ke booth pendaftaran yang telah disediakan di SPBU Pertamina.
Untuk lokasi pendaftaran dapat dilakukan seluruh SPBU Pertamina di wilayah Jambi, selain itu pedaftaran dapat juga dilakukan di Kantor Fuel Terminal Jambi di jalan Raden Pamuk No.2, Kasang, Kecamatan Jambi Timur dan kantor DPC Hiswana Migas di Jalan Fatmawati, Kasang, Kecamatan Jambi Timur.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) yaitu sesuai dengan spesifikasi kendaraan agar BBM subsidi dapat diterima oleh masyarakat yang berhak. Sementara itu, terkait banyaknya pembelian minyak menggunakan galon di SPBU Sales Area Manager Jambi Bima Kusuma Aji mengatakan hal itu tidak dibenarkan.
“SPBU yang kedapatan melanggar ketentuan maka kami hentikan penyalurannya. Total di Jambi ada 12 SPBU yang kita hentikan pasokan.” Tandasnya
Discussion about this post