SEKATO | TANJAB BARAT – Bupati Tanjung Jabung Barat membentuk satuan tugas (satgas) bersama dengan kepolisian dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).
Anwar Sadat mengatakan tim satgas tersebut nantinya akan melakukan pengawasan dan menjalankan sejumlah regulasi yang telah disepakati dalam rapat tersebut.
“Ada kepolisian nantinya akan melakukan pemantauan di SPBU, sedangkan dinas dinas terkait nanti terkait dengan koordinasi BBM,” katanya, Kamis (8/9/2022)
Dinas terkait itu kata bupati akan mengeluarkan rekomendasi siapa saja yang bisa membeli BBM di SPBU yang ada di Tanjab Barat. Menurutnya, seperti nelayan nantinya koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kemudian kendaraan umum ke Dinas Perhubungan dan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bisa ke Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangngan dan UMKM.
“Nanti dapat surat dari dinas tersebut untuk kemudian bisa digunakan untuk mendapatkan membeli BBM bersubsidi di SPBU,” ujarnya.
Bupati mengatakan stok BBM di Tanjab Barat dipastikan aman. Sebab, hal itu sepeprti dijelaskan oleh PT Pertamina selaku pihak yang berwenang dalam penyaluran BBM.
“Dari Januari sampai Juli 2022 BBM jenis pertalite untuk Tanjab Barat mencapai 17 persen dan solar 18 persen,” jelasnya.
Tim Satgas sejak hari ini mulai bekerja melakukan semua kewenangannya. Selain BBM kata Bupati, GAS LPG 3 Kg juga menjadi prioritas oleh tim satgas tersebut.
“Apabila menjual gas di atas harga eceran tertinggi HET Rp19ribu maka bisa dilaporkan dan akan di tindak lanjuti nantinya,” ujarnya.
Bupati meminta masyarakat memvideokan atau memfoto pangkalan GAS LPG 3 Kg yang nakal. Selain itu SPBU yang nakal juga bisa ditindak.
“Kita minta masyarakat jika ada yang melihat segera foto dan lalorkan.” Tandansya. (eks)
Discussion about this post