SEKATO.ID | JAKARTA – Di tengah pandemi covid-19 yang masih melanda, siswa yang tergabung dalam tim yang dibina Yayasan Sinergi Mencerdaskan Tunas Negeri (Simetri) menyabet penghargaan bergengsi dalam ajang Internasional Zhautikov Olympiad (IZhO) ke-18 yang dilaksanakan secara daring pada 15-23 Februari 2022.
Tim binaan Yayasan Simetri meraih 2 medali Emas, 4 medali Perak, 2 medali Perunggu pada ajang tersebut.
Keunikan Olimpiade ini adalah secara tradisional mempertandingkan tiga mata pelajaran sekaligus yakni Matematika, Fisika, dan Ilmu Komputer.
IZhO diselenggarakan oleh The National School of Physics & Math (NSPhM) dan The Republican Scientific-Practical Center “Daryn”, serta didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan dan Sains Republik Kazakhstan.
Kegiatan inti lomba berlangsung selama 2 hari.
Di bidang Matematika para siswa mengerjakan 6 soal Matematika dalam total waktu 9 jam. Soal hari pertama adalah tentang aljabar, kombinatorik dan geometri. Soal hari kedua adalah tentang geometri, aljabar dan teori bilangan.
Di bidang fisika, siswa mengerjakan 3 soal teori dan 2 soal simulasi. Soal teori terdiri dari gerak rotasi, proses termodinamika, kesetimbangan elektrostatik, efek rumah kaca dan tekanan oleh cahaya. Soal simulasi mengenai gesekan pada proses slip dan gesekan pada proses menggelinding.
Di bidang informatika, diadakan 2 hari test, setiap hari diberikan 3 soal yang menantang. Diperlukan kemampuan berpikir dan analisa yang tinggi untuk mendapatkan poin dari setiap soal.
Delegasi Indonesia atas nama SIMETRI dipimpin oleh Hendra Kwee, Ph.D, Zainul Abidin,Ph.D, Jong Anly Tan, Ph.D., Herry Kwee, Ph.D., Surya Wijaya, M.Sc, dan Ajat Adriansyah, S.Si.
Sebanyak 570 siswa Matematika dan 339 siswa Fisika, 306 siswa ilmu Komputer dari Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Bulgaria, Georgia, India, Indonesia, Iran, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Mongolia, Norwegia Rumania, Rusia, Serbia, Tajikistan, Turki, Turkmenistan, Ukraina, Uzbekistan dan Vietnam mengikuti olimpiade ini.
Prestasi ini menegaskan bahwa Indonesia memiliki banyak siswa berpotensi yang perlu ditemukan dan dibina. Siswa perlu menempa diri terus menerus dengan pemahaman konsep serta rajin mengerjakan soal-soal sulit.
Berikut hasil lengkap tim Indonesia:
Gold Medalist
Matematika
- Rafael Kristoforus Yanto (SMAK Penabur Gading Serpong);
- Fisika John Howard Wijaya (SMA Darma Yudha, Pekanbaru);
Silver Medalist
Fisika:
- Edward Humianto (SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta)
- Jonathan Tjandra (SMAK Calvin, Jakarta)
- Joshua Adrian (SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta)
Informatika:
- Joshep Oliver Lim (SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta)
- Bronze Medalist
Matematika:
- Andrew Janong (SMAK 5 Jakarta)
- Janssen Edyth Lim (SMPK Immanuel, Pontianak.
Sumber: mediaindonesi.com
Discussion about this post