SEKATO.ID | MERANGIN — Jamilah (36), warga yang tinggal di kelurahan Mampun kecamatan Tabir kabupaten Merangin beberapa hari ini viral di media sosial (medsos) bahkan menjadi sorotan publik.
Pasalnya, rumah seluas 18 meter per segi milik Jamilah beralaskan tanah dan berdinding papan. Rumah tersebut ditempati Jamilah bersama keluarganya. Rumah kecil tak layak huni itu ditinggali empat orang selama sepuluh tahun.
Saat kontributor Sekato.id berkunjung ke rumahnya, Jamilah mengatakan dirinya tiap tahun selalu didata untuk dibantu, namun hingga kini bantuan yang dijanjikan tak kunjung sampai.
“Ya tiap tahun saya didata, katanya bantuan dari pemerintah, baik itu PKH maupun bedah rumah. Namun cuma sebatas didata saja. Hingga sekarang tidak ada bantuan sama sekali dari pemerintah,” ujar Jamilah.
“Terkadang anak saya sampai menangis, ia malu jika keluarganya seperti jadi objek, namun kenyataannya rumahnya tidak juga mendapatkan perhatian dari pemerintah. Rumah saya ini tidak layak, saya berharap pemerintah peduli,” tambah Jamilah.
Jamilah yang sehari-harinya bekerja sebagai penjual keliling agar dirinya tidak melulu diberikan janji, ia menginginkan bukti.
Sementara itu di tempat terpisah, Wakil Ketua (Waka) DPRD Merangin, Zaidan Ismail mengaku kaget salah seorang warganya masih tinggal di rumah gubuk beralaskan tanah.
“Ini salah siapa? Perlu ditelusuri. Tidak semestinya ada orang miskin yang perlu bantuan tapi malah tidak diperhatikan pemerintah. Setelah dapat informasi ini, saya langsung hubungi Lurah Mampun, katanya sudah diajukan ke Dinas Sosial (Dinsos) tapi belum ada realisasi,” jelas Zaidan.
“Kan tidak masuk akal. Padahal ibu ini sama keluarganya sudah tinggal puluhan tahun di situ. Saya berharap pemerintah Merangin tidak tinggal diam, harus cepat bergerak!” kata Zaidan.
Discussion about this post