SEKATO.CO.ID | JAMBI – Ekonomi nasional pasca pandemi tercatat tumbuh positif. Kondisi perbaikan ini juga
turut dialami oleh sektor jasa keuangan di Provinsi Jambi dimana sampai dengan Juni 2022 mampu mencatatkan kinerja yang positif.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi, Yudha Nugraha memaparkan kinerja perbankan Jambi pada bank umum tumbuh positif dengan risiko kredit terjaga yakni di bawah threshold.
Hal ini tercermin dari aset tercatat sebesar Rp77,48 triliun yang tumbuh sebesar 8,72% (YoY). Kemudian Dana Pihak Ketiga tercatat sebesar Rp44,36 triliun atau tumbuh sebesar 7,32% (YoY). Lalu Kredit tercatat sebesar Rp45,93 triliun dan tumbuh sebesar 5,64% (YoY) serta Risiko kredit (NPL) tercatat sebesar 2,01% terjaga di bawah threshold (5,00%).
Tidak hanya itu, dari sisi perbankan syariah juga mengalami pertumbuhan kinerja dimana aset tercatat sebesar Rp5,28 triliun tumbuh sebesar 3,07% (YoY). Dana Pihak Ketiga tercatat sebesar Rp3,20 triliun tumbuh sebesar
19,95% (YoY). Lalu Kredit tercatat sebesar Rp4,01 triliun dan tumbuh sebesar 9,85%(YoY) serta Risiko pembiayaan (NPF) tercatat sebesar 2,34% terjaga di bawah threshold (5,00%).
Kemudian pertumbuhan kinerja Bank Perkreditan Rakyat tumbuh positif dengan rasio KAP dalam kategori Sehat (berdasarkan rating penilaian Tingkat Kesehatan (SKDireksi BI No.30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997) dengan Aset tercatat sebesar Rp1.187,93 miliar dan tumbuh sebesar 3,18% (YoY), Dana Pihak Ketiga tercatat sebesar
Rp859,17 miliar dan tumbuh sebesar 2,48% (YoY). Kredit tercatat sebesar Rp910,25 miliar dan tumbuh sebesar 9,76% (YoY). Rasio KAP tercatat sebesar 8,02% dalam kategori Sehat (berdasarkan rating penilaian Tingkat Kesehatan (SK Direksi BI No.30/12/KEP/DIRtanggal 30 April 1997).
“Keberhasilan Industri Jasa Keuangan untuk bertahan dan melewati masa pandemi juga merupakan buah hasil dari sinergi kebijakan Pemerintah, OJK dan Bank Indonesia yang preventif, extraordinarydan forward looking” Tutup Yudha. (HP)
Discussion about this post