SEKATO.ID, KOTA JAMBI – Upaya digitalisasi sistem parkir di Kota Jambi mulai bergerak konkret. Sebanyak 486 juru parkir (Jukir) resmi dari seluruh kecamatan dikumpulkan untuk memperkuat komitmen dalam penerapan pembayaran non-tunai berbasis QRIS, Rabu pagi (25/6/2025).
Langkah ini menjadi bagian dari transformasi layanan publik dan dorongan terhadap transparansi pengelolaan retribusi parkir. Juru parkir sebagai garda depan pelayanan kota kini dibekali QRIS, tanda pengenal, serta rompi resmibukan sekadar atribut, tapi juga penanda perubahan sistem.
Wali Kota Jambi, Maulana, menegaskan bahwa parkir bukan sekadar urusan lahan, melainkan bagian dari citra kota yang langsung dirasakan pengunjung.
“Kalau parkir semrawut, orang malas datang. Ini bukan hanya soal teknis, tapi soal wajah kota,” ujarnya.
Ia menyebut para juru parkir sebagai mitra strategis dalam menjaga kelancaran ekonomi sektor perdagangan dan jasa. Karena itu, profesionalisme mereka dibutuhkan lebih dari sekadar keberadaan di lapangan tapi juga kepatuhan terhadap sistem dan pelayanan yang manusiawi.
Penerapan QRIS diharapkan menjadi standar baru. Dalam masa transisi enam bulan ke depan, edukasi akan terus dilakukan. Pembayaran non-tunai bukan hanya mendukung efisiensi, tapi juga meningkatkan literasi keuangan, serta memperjelas alur pendapatan.
Sebagai bentuk motivasi, Pemkot membuka ruang apresiasi. Salah satu juru parkir dengan performa transaksi terbaik dalam satu tahun ke depan, rencananya akan diberangkatkan umroh oleh Wali Kota.
“Ini bentuk penghargaan kami. Tapi yang utama adalah konsistensi, tertib, dan pelayanan yang baik kepada warga,” kata Maulana.
Sisi perlindungan sosial juga tak luput. Para juru parkir kini terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam kesempatan itu, ahli waris dua juru parkir yang wafat menerima santunan Jaminan Kematian sebesar Rp42 juta.
Komitmen kolektif para juru parkir disampaikan lewat pembacaan ikrar dan penggunaan atribut resmi secara simbolis oleh enam perwakilan. Di lapangan, hal ini menjadi penanda bahwa ke depan, masyarakat bisa membedakan antara petugas resmi dan parkir liar.
Pemkot Jambi juga mengajak pihak swasta untuk ikut menerapkan QRIS dalam pengelolaan parkir di kawasan komersial.
Discussion about this post