KUALATUNGKAL — Limbah perusahan air minum PDAM Tirta Pengabuan milik pemerintah daerah Kabaupaten Tanjungjanung Barat (Tanjabbar) diduga mencemari perkebunan kelapa sawit warga Desa Talang Makmur, Kecamatan Tebing Tinggi.
Dugaaan pencemaran itu mengakibatkan sawit milik warga tidak berbuah selain itu sawit juga mengalami roboh dan mati diduga hal itu dikarenakan limbah PDAM Tirta Pengabuan yang diduga menggunakan tawas yang mengandung alumunium sulfat sebagai penjernihnya.
Ketua komisi II DPRD Tanjab Barat, Syufrayogi Syaiful mengatakan hasil tinjauan kelapangan terjadi luapan limbah ke perkebunan masyarakat yang ada du sekitar lokasi. Sejumlah upaya telah dilakukan PDAM yakni salah satunya menunggika tanggul.
“Tadi kami komisi II sudah turun melihat langsung limbah yang terjadi di Tebing Tinggi kita sudah lihat PDAM sudah melakukan langkah kongkrit memperbaiki kolam limbah dan di buat agak tinggi sehingga tidak terjadi leburan air limbah tersebut,” katanya, Senin (5/7/2022)
Politikus Golkar ini menyangkan pihak terkait tidak hadir dalam kesemapatan ini. Menurutnya, pihak yang di minta hadir agar persoalan ini jelas yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanjab Barat dan Dinas PUPR. DLH seharunya hadir sebagai piahk yanv memiliki peran terkait dengan lungkungan. Sedangkan PUPR seharusnya hadir melihat kelayakan tanggul yang sudah di buat.
“Terkait teknis pekerjaan gorong-gorong dinas PU yang paham, akan tetapi mereka tidak hadir, yang pasti arahan kami jelas meminta dinas PU mengkaji secara teknis bagaimana dibuatkan gorong gorong pembuangan air,” ungkapnya
Terkait limbah PDAM Tirta Pengabuan apakah berbahaya Yogi mengatakan limbah tersebut tidak berbahaya karena jauh dari pemukiman warga akan tetapi apabila di teruskan secara terus menerus kebun masyarakat tidak menghasilkan kualitas buah dengan baik karena adanya bahan bahan kimia.
“Tadipun kami mengajak kawan-kawan dari BLHD turun tapi tidak datang juga tentu kami belum bisa menyimpulkan secara formil apakah limbah itu berbahaya atau tidak, akan tetapi dari komisi II menyimpulkan bahwa limbah itu tidak berbahaya karena jauh dari pemukiman warga,” sebutnya.
Saat ditanya dari mana dasar limbah tersebut tidak berbahaya. Apakah sudah melakukan uji Laboraitrium akan limbah itj. Yogi menyebutkan jika hingga saat ini tidak ada laporan masyarakat terkait dampak ke tubuh manusia.
“Sampai sekarang belum ada laporan kalau ada yang gatal gatal atau gejala lainnya. Karena lokasi ini jauh dari pemukiman warga,” ungkapnya
Saat ditanya, apakah PDAM Tirta Pengabuan menggunakan tawas yang mengandung Alumunium sulfat yang merupakan limbah berbahaya, Yogi menyebutkan hal itu tidak menutup kemungkinan digunakan. Sebab, tawas dapat digunakan untuk melakukan penjernihan.
“Kalau menggunakan tawas ia sepertinya, tapi nanti lah ya DLH lebih jelansya.” Tandasnya
Discussion about this post