SEKATO.ID | JAKARTA – Eskalasi Ukraina yang semakin meningkat sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di wilayah Donbass pada Kamis dini hari (24/2) waktu setempat, membuat sejumlah negara mulai melakukan persiapan untuk mengevakuasi warga mereka dari tetangga Rusia itu, termasuk China.
Kedutaan Besar China di Kiev mengeluarkan pemberitahuan pada hari Kamis dalam persiapan untuk membawa kembali warga negara China dari Ukraina.
Mengingat situasi yang memburuk dengan cepat di negara itu, warga negara dan perusahaan China menghadapi risiko keamanan yang tinggi. Untuk itu, pihak kedutaan sedang mempersiapkan penerbangan charter dan meminta seluruh warga negara China untuk secara sukarela mendaftar.
“Penerbangan charter akan dikirim sesuai dengan situasi keamanan dan akan diberitahukan sebelumnya,” kata kedutaan, seperti dikutip dari Global Times, Jumat (25/2).
Warga China yang tinggal di ibu kota Ukraina, Kiev, mengaku mendengar beberapa ledakan terdengar pada dini hari di kota itu dan sirene serangan udara di atas kota itu keras.
Jalan-jalan menuju ke luar kota telah dipadati oleh orang-orang Ukraina yang melarikan diri ke barat, supermarket kewalahan dan bank-bank penuh sesak saat orang-orang berebut menarik uang.
Sun Guang, seorang vlogger dari Beijing yang telah tinggal di Kiev selama dua dekade, mengatakan bahwa dia terbangun oleh sebuah bom besar yang meledak sekitar pukul 05:20 pada hari Kamis.
“Saya tidak pernah berpikir perang bisa datang begitu cepat,” katanya Sun, menambahkan bahwa ledakan itu terjadi sekitar 30 kilometer dari rumahnya.
“Saya menerima pesan dari Kedutaan Besar China yang menyuruh kami untuk memasang bendera China di mobil kami,” ujarnya.
Seorang warga negara China yang bekerja di kota bermarga Wang mengatakan bahwa di kota pelabuhan Odessa, polisi, unit lapangan dan kendaraan lapis baja ada di mana-mana.
Wang mengatakan bahwa banyak mahasiswa China menelepon kedutaan untuk menanyakan tentang kemungkinan rencana untuk mengungsi, karena keluarga dan kerabat mereka di China sedang gelisah.
Kedutaan telah mengeluarkan peringatan keamanan untuk warga negara China di Ukraina dan meminta bisnis China dan serikat mahasiswa untuk menginstruksikan warga negara China dan menawarkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Ini menyarankan warga negara Tiongkok untuk tetap berada di dalam rumah dan menggantung bendera nasional Tiongkok di mobil mereka ketika pergi ke luar.
Saat ini, ada sekitar 6.000 orang China di Ukraina, terutama di Kiev, Lvov, Kharkov, Odessa dan Sumy.
“Kehidupan, studi, dan pekerjaan mereka terpengaruh, kecemasan meningkat, tetapi sejauh ini tidak ada gelombang kepanikan yang terjadi,” menurut Kedutaan Besar China.
Sumber: rmol.id
Discussion about this post