Rektor UIN STS Jambi Tutup Usia, Monadi – Murison Ungkapkan Duka yang Mendalam

SEKATO.ID, KERINCI – Kabar duka menyelimuti dunia akademik Provinsi Jambi. Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin (UIN STS) Jambi, Prof. Dr. Asad Isma, M.Ag, berpulang pada Sabtu (28/9/2024). Ungkapan belasungkawa dan doa datang dari berbagai kalangan, termasuk dari pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kerinci, Monadi dan Murison.

Dalam pernyataannya, Monadi mengungkapkan rasa dukanya yang mendalam atas kehilangan seorang tokoh besar dalam dunia pendidikan Islam di Jambi. Menurut Monadi, Prof. Asad Isma bukan hanya seorang pemimpin akademik, tetapi juga seorang guru dan pembimbing yang penuh dedikasi dalam membangun generasi muda berwawasan Islam.

“Prof. Asad Isma adalah seorang akademisi yang sangat dihormati. Kepergiannya adalah kehilangan besar bagi dunia pendidikan, khususnya di Jambi. Beliau adalah teladan bagi banyak orang, termasuk saya. Doa kami panjatkan agar almarhum ditempatkan di surga-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Monadi.

Dia turut mengingatkan pentingnya melanjutkan perjuangan Prof. Asad Isma dalam memajukan pendidikan Islam. Mereka berharap bahwa semangat dan dedikasi almarhum akan terus hidup dalam hati para mahasiswa dan tenaga pendidik yang pernah dibimbingnya.

“Warisan ilmu dan pengabdian beliau akan terus hidup dalam ingatan kita semua. Semoga kita semua bisa melanjutkan apa yang sudah beliau rintis, untuk kemajuan pendidikan dan umat,” pungkas Monadi.

Murison, yang juga memberikan pernyataan, menyebutkan bahwa almarhum telah memberikan banyak kontribusi berharga selama masa kepemimpinannya di UIN STS Jambi. “Beliau adalah sosok yang sangat berjasa dalam memajukan pendidikan Islam di Jambi. Semoga segala amal baiknya diterima di sisi Allah SWT dan menjadi pahala yang terus mengalir,” ujar Murison dengan penuh haru.

Doa dan penghormatan terakhir dari Monadi dan Murison beserta seluruh tim mereka turut mengalir bagi Prof. Asad Isma dan keluarganya. Kepergian beliau meninggalkan jejak yang mendalam, tidak hanya bagi dunia pendidikan, tetapi juga bagi masyarakat luas di Provinsi Jambi.

(Rgk)