SEKATO.ID, KERINCI – Dalam upaya menekan angka stunting di Kabupaten Kerinci, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Kerinci, Novra Wenti, SE, melakukan sejumlah terobosan strategis. Ia menegaskan bahwa penanggulangan stunting memerlukan pendekatan menyeluruh dan kolaboratif dari berbagai pihak. Senin (16/6/2025)
“Penanganan stunting tidak bisa dilakukan sendiri. Ini adalah masalah lintas sektor yang harus ditangani bersama, mulai dari pemenuhan gizi seimbang, pemberian ASI eksklusif, MPASI bergizi, hingga pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin,” ujar Novra Wenti, istri Bupati Kerinci, Monadi.
Selain itu, Novra Wenti juga menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai gizi, sanitasi yang layak, serta akses air bersih. Ia juga menyampaikan bahwa pernikahan dini yang tidak disertai pengetahuan dalam merawat anak turut menjadi penyebab terjadinya stunting.
“Untuk itu, TP-PKK Kabupaten Kerinci gencar melakukan sosialisasi ke tengah masyarakat agar pemahaman mengenai pencegahan stunting bisa meningkat,” tambahnya.
Dukungan terhadap langkah TP-PKK juga datang dari DPRD Kabupaten Kerinci. Wakil Ketua DPRD, dr. Surmila Apri Yulisa, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap program-program yang digagas TP-PKK.
“DPRD Kabupaten Kerinci sangat mensupport program TP-PKK. Masalah stunting ini bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan saja, tapi juga melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan OPD lainnya,” jelas dr. Surmila.
Ia menambahkan, anak-anak yang mengalami stunting dan berasal dari keluarga tidak mampu memerlukan perhatian dari Dinas Sosial untuk memastikan mereka mendapatkan hak gizi dan perawatan yang layak.
“Kami memastikan setiap dinas terlibat aktif mendukung program pencegahan dan pemberantasan stunting di Kerinci,” tegasnya.
Dengan sinergi antara TP-PKK, DPRD, dan berbagai instansi terkait, diharapkan angka stunting di Kabupaten Kerinci dapat ditekan secara signifikan, menuju generasi yang sehat dan unggul.
(Rgk)
Discussion about this post