SEKATO.ID | JAMBI — Pengurus Daerah KAMMI Kota Jambi menggelar aksi teatrikal sebagai bentuk penolakan terhadap kedatangan Presiden Jokowi, aksi dilakukan di alun-alun kantor Gubernur, Telanaipura pada Kamis (7/4/2022).
Teatrikal yang dipilih oleh pengurus Daerah KAMMI adalah aksi bakar tangan. Sekretaris Jenderal KAMMI Kota Jambi, Zuandanu Pramana mengatakan, bakar tangan adalah simbol kekecewaan sekaligus penyesalan rakyat yang telah salah dalam memilih pemimpin.
Menurutnya, Jokowi sudah mengkhianati kepercayaan rakyat lewat kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak, serta janji-janji politik yang nyatanya masih banyak terbengkalai.
Tidak cukup sampai di sana, Zuandanu melanjutkan, isu tentang adanya wacana perpanjangan masa jabatan Presiden yang hadir saat kinerja Jokowi memburuk, justru terasa seperti menabur garam di atas luka.
“Kami rasa sudah cukup untuk pak Jokowi, jangan menabur garam di atas luka, tidak perlu memaksakan lagi bila memang tidak sanggup mengelola negara dengan baik, persoalan minyak goreng saja belum tuntas hingga kini,” katanya dalam keterangan pasca aksi.
Sementara itu, Khori Esa Mahendra selaku Koordinator Lapangan (Korlap) aksi mengatakan, rakyat saat ini sudah muak dengan kepemimpinan Presiden Jokowi.
“3 periode untuk apa, cukup, rakyat sudah muak dengan kepemimpinan bapak, konstitusi membutuhkan pemimpin yang taat terhadap konstituen,” tegasnya saat menyampaikan orasi.
Lebih lanjut ia menyampaikan, BBM sampai saat ini masih belum betul-betul terakomodir, rakyat menunggu kebijakan yang adil, jangan sampai kebijakan itu diperuntukkan hanya untuk menyenangkan para korporasi
Soal minyak goreng, tambah dia, Indonesia ini ladangnya sawit, tidak ada alasan untuk tidak memastikan ketersediaan minyak goreng yang merata dan adil.
“Tak perlu datang ke Jambi jika hanya bagi-bagi BLT minyak goreng, cukup atur kebijakan khusus untuk rakyat secara adil, sudah cukup pencitraannya,” tutup Khori. (*/eks)
Discussion about this post