SEKATO | SAROLANGUN – Dalam rangka Kegiatan Budaya Kenduri Swarnabhumi menelusuri peradaban sungai Batanghari yang sedang dilaksanakan di Kabupaten Sarolangun, pada Festival Lapik Semendo, terdapat salah satu pameran benda pusaka yang menjadi saksi peradaban dan sejarah perjuangan masyarakat pinggiran sungai tembesi anak sungai Batanghari melawan belanda.
Benda pusaka tersebut adalah sebuah senjata senapan laras panjang yang diberi nama “Bedil Pak Linggam”.
Pemilik senjata bersejarah tersebut adalah tokoh asli Kampung Ujung Tanjung, Kelurahan Dusun, Kecamatan Sarolangun yang hidup pada abad ke-14 silam, H. Mahmud Alias H Saudagar (gagah).
“Dulu beliau tinggal di siko (ujung tanjung) membantu dusun sebelah membantu anak gadis yang di sandera samo belando untuk dijadikan istri. Nah datang masyarakat untuk minta bantuan oleh mahmud yang diberi nama saudagar (gagah) dengan senjato itu lah berhasil mengalahkan belanda, dan sampai di kirim ke pulau jawa ke tebu ireng jombang untuk mengajar agama,” katanya dengan bahasa daerah oleh Pak Yahya, dikutip dari TribunJambi.com.
Selain senjata bersejarah, terdapat dua benda pusaka dan satu kopiah (topi) yang hingga saat ini diwariskan dan dijaga oleh Pak Yahya. Pak Yahya merupakan keturunan Pak H. Mahmud yang saat ini tinggal di Kampung Ujung Tanjung Sarolangun.
Menurut pak Yahya, bedil ini memiliki keunikan, Senjata jenis senapan kuno yang memiliki panjang 120 cm ini tidak boleh dipindahkan ke sembarang tangan dan tempat lain dari tempat asalnya. Jika hal ini dilanggar maka sesuatu yang tidak diinginkan akan terjadi.
Katanya, Peluru yang digunakan kala peperangan melawan belanda ini menggunkan emas murni yang akan kembali dengan sendirinya setelah melakukan penembakan dan hanya berjumlah 25 peluru.
Konon katanya lagi, bedil ini jika mengeluarkan suara ledakan keras pertanda sarolangun akan dilanda suatu petaka. Namun anehnya suara ledakan tersebut hanya terdengar jauh di tempat lain dan tidak terdengar di tempat bedil tersimpan.
Kini benda bersejarah tersebut tersimpan di atas rumah pak yahya yang berada di Kampung Ujung Tanjung Kel. Dusun Sarolangun. (*/dar)
Discussion about this post