SEKATO.ID, KOTA JAMBI – Surah Al-Fatihah membuka lembaran penting bagi Pondok Pesantren (Ponpes) PKP Al-Hidayah di Jum’at pagi (4/7/2025) yang sejuk. Satu per satu pimpinan Divisi, Seksi, Lembaga, Badan serta Unit Kerja mulai berdatangan ke ruang pertemuan di Hotel Aston, Kota Jambi. Selama 3 hari berturut-turut Ponpes milik Pemerintah Provinsi Jambi ini menggelar Rapat Kerja Anggaran (Raker) tahun 2025/2026 — sebuah momen tahunan yang selalu dinanti.
Dengan mengenakan kemeja putih berdasi dan kopiah hitam, Direktur PKP Al-Hidayah, H. Hasan Basri Husin, S.H., M.A.P. , membuka rapat dengan penekanan yang sarat makna.
“Ini forum paling penting di PKP Al-Hidayah. Saudara-saudara diundang oleh pondok dengan segala fasilitas terbaik yang pondok bisa berikan selama tiga hari untuk sama-sama memikirkan satu, lima, bahkan seratus tahun ke depan untuk PKP Al-Hidayah. Forum ini adalah simbol bahwa setiap keputusan harus bersandar pada niat, ilmu, dan kebersamaan,” tegas Abah Hasan, sapaan akrab Direktur PKP Al-Hidayah.
*Forum Musyawarah Penuh Gagasan*
Raker kali ini bukan sekadar pertemuan formal tahunan. Ia adalah ruang dialog dan musyawarah, tempat ide-ide dipertemukan, dikupas, dan dipertajam. Selama tiga hari penuh, seluruh unsur di lingkungan PKP Al-Hidayah — mulai dari pimpinan pondok, kesekretariatan, kepala divisi, kepala seksi, badan hingga unit kerja internal — bergantian menyampaikan usulan dan gagasan. Tidak ada yang diabaikan. Setiap kepala punya suara, dan setiap suara didengarkan dengan saksama.
Diskusi berlangsung maraton namun tetap sarat makna. Suasana forum yang terdiri atas 41 peserta tersebut terasa hidup, dengan semangat yang menyala dalam setiap sesi.
Suara-suara dari Divisi Pengasuhan, Public Relations, Kurikulum, Umum, Kepala MA/MTs/MI, Kepala TK dan PAUD, Lembaga Bahasa, Badan Usaha Milik Pondok, Lembaga Qur’an, Pengelola Laboratorium IPA, Divisi Ekstrakurikuler, Pengelola Klinik Kesehatan, Majelis Tahkim, Dewan Penegak Regulasi dan Disiplin, Dewan Kemakmuran Masjid hingga Kesekretariatan bersahutan saling menguatkan. Tak ada sekat, tak ada kasta. Semua bersatu demi masa depan pesantren.>
“Ibarat anyaman tikar, satu benang pun tak boleh putus. Begitu juga dengan rencana kerja kita tahun ini,” ujar salah satu peserta Raker penuh semangat.
*Separuh Abad Mengabdi, Menjulang Prestasi*
Sebagai satu-satunya pesantren milik Pemerintah Provinsi Jambi, PKP Al-Hidayah kini telah mendekati usia emas — hampir setengah abad berdiri. Dibalik pagar yang teduh dan taman-taman rindang itu, lebih dari 1.200 santri kini menimba ilmu agama dan umum. Mereka datang dari berbagai penjuru Jambi, bahkan dari luar provinsi, membawa harapan orang tua dan amanah negeri.
Alumni pondok ini tak asing lagi di pentas kompetisi. Dari lokal, nasional, hingga internasional, nama PKP Al-Hidayah terus menggaung. Banyak dari lulusannya telah menjadi tokoh pendidikan, ulama, pemimpin daerah, hingga profesional berintegritas yang menjadi kebanggaan daerah.
*Menata Masa Depan, Menjaga Jati Diri*
Raker tahun ini terasa istimewa karena semangat perubahan dan keberlanjutan begitu terasa. Beberapa isu strategis menjadi sorotan utama, antara lain: penguatan digitalisasi pembelajaran, peningkatan kesejahteraan SDM pondok, program pembinaan prestasi santri, serta perencanaan renovasi sarana dan prasarana yang modern dan ramah lingkungan.
Diujung rapat, akan lahir dokumen penting berupa Rencana Kerja dan Anggaran Pondok tahun 2025/2026. Namun lebih dari sekadar dokumen, yang tumbuh dari forum ini adalah rasa memiliki yang makin kuat, serta komitmen kolektif untuk menjadikan PKP Al-Hidayah sebagai rumah besar bagi ilmu, iman, dan kemajuan.
“Berumah di lembah, bertiang di gunung. Berpondasi kuat, menjulang tak tumbang.”
Demikianlah Al-Hidayah, membangun dari musyawarah, berdiri di atas cita-cita bersama.
(Rgk)
Discussion about this post