SEKATO.ID – Vinnie Kinetica Rumbayan, pria berusia 28 tahun ini adalah pemilik dari bar dan resto Ms Jackson dan Lei Lo di kawasan SCBD. Selain itu, ia juga merupakan CEO Broadway Group Jakarta, perusahaan yang bergerak di bidang bisnis leisure, food, and beverage.
Saat ini Vinnie tengah mengembangkan resort di Lampung. Dikutip dari CNBC, Vinnie membagikan ceritanya kepada milenial, yang ingin menjadi pengusaha.
“Awalnya, saat kuliah, saya iseng membuat EO bersama rekan saya. EO ini bergerak di bidang jasa prom night,” mulai Vinnie.
Ia menjelaskan sejak kecil sang Ibu berupaya anaknya untuk mencari penghasilan sendiri
“Ibu saya hanya memberikan uang jajan Rp20 ribu per hari dan membayar uang kuliah saya. Sisanya, saya harus mencukupi kebutuhan sendiri termasuk membeli pakaian. Ibu selalu bilang kapan saya tidak menyusahkan dia,” tuturnya.
Dengan kemampuan berkomunikasi, Vinnie berhasil menggelar prom night di Ritz Carlton, dan meraup sekitar Rp20 juta bersih atas pergelaran even tersebut.
Dari situ, Vinnie melebarkan bisnis konsultasi dan EO-nya saat dealer motor dan mobil mengajaknya berjualan.
“Waktu itu Yamaha menantang agar bisa menjual 20 motor. Tanpa pikir panjang saya coba adakan sebuah konsep acara yang unik di daerah Depok. Alhasil, penjualan sampai lebih dari target. Kemudian, sampai juga ke mobil yakni BMW kala itu,” terangnya.
Sebelum ia memutuskan jadi pengusaha, Vinnie harus mengikuti perintah sang ibu, baginya terkadang dinilai aneh.
“Saya disuruh jualan produk MLM (Multi Level Marketing). Produk kosmetik untuk Ibu-ibu. Saya bingung kenapa. Tapi saya coba lakukan,” tuturnya.
Akhirnya ia berhasil menjual produk tersebut kepada ibu dari rekan-rekan kuliahnya.
“Ketika produk laku, Ibu saya bilang. Tugas pertama saya lulus. Menurutnya dasar pengusaha adalah bisa menjual barang yang menurutnya agak sampah. MLM itu kata ibu saya barang sampah. Di sini saya belajar marketing,” terang Vinnie.
Dirinya bahkan pernah disuruh menjadi Office Boy (OB) oleh sang ibu.
“Saya 3 bulan jadi OB. Dan masih menurut Ibu saya, ketika kita bisa kerjakan pekerjaan paling simple yakni membuat kopi, mie, teh dan menyapu serta mengepel maka akan sangat bagus. Pengusaha itu pasti merugi, ada saja ruginya maka ketika rugi atau buntung minimal bisa mengerjakan hal dasar tersebut tanpa adanya karyawan,” papar Vinnie.
Vinnie menegaskan, ada 4 hal dasar mental yang harus dimiliki pengusaha.
Pertama adalah marketing. Baginya, pengusaha harus punya teknik komunikasi yang baik dalam marketing. Kemudian, yang kedua adalah modal.
“Modal itu awalnya saya pinjam ke teman. Tapi jika sudah komitmen untuk meminjam maka apa yang dilakukan selanjutnya adalah membayar kepercayaannya. Jangan sampai mengecewakan teman yang kita pinjam dananya.”
Yang ketiga adalah operasional. Pengusaha harus mengerti operasi dari bisnisnya.
“Fokus, jangan ke kiri dan ke kanan. Lakukan riset, survei dan gunakan selalu data. Fokus untuk mencapai hasil. Ketika sudah jatuh, berarti next step adalah bangkit, belajar dari jatuh itu agar tidak terjadi lagi.”
Sementara yang keempat adalah human resources. Menurutnya, usaha akan berjalan dengan baik ketika memiliki human resources atau SDM yang handal.
“Mencari orang kepercayaan dan memberikan juga yang terbaik untuk dirinya dan keluarganya. Orang yang bekerja dengan kita haruslah tercukupi kesejahteraannya,” terang Vinnie.
Selama beberapa tahun terakhir, food and beverage telah menjadi lini bisnis yang dijagokan Vinnie dan Broadway Group di industri tanah air. Ms Jackson telah meraih penghargaan pemenang dari Paranoia Awards 2019 dalam kategori Bar of the Year.
“Ms Jackson cukup berkembang, per bulan ribuan botol minuman pun terjual. Jika bicara pandemi semua terpukul tapi ini lah siasat. Pengusaha harus banyak menabung, ketika covid-19 ini maka cara bertahan adalah dengan menggunakan tabungan untuk membantu para karyawan,” terangnya.
Sejak pandemi ia mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan teknologi dalam menyambut new normal. “Kita tetap produksi minuman, namun cara penjualannya lebih menggunakan teknologi,” kata Vinnie.
Setelah aturan terkait Covid-19 direlaksasi menjadi transisi, Brodway Group kembali ekspansi dengan membuka beberapa resto dengan menggaet Anya Geraldine, selebgram dengan jutaan followers.
Kepada para milenial, Vinnie berpesan agar konsisten dan coba kembangkan ide lebih luas serta eksekusi.
“Bisnis adalah tentang profit and loss tak ada lagi yang lain. Intinya bagi pebisnis adalah jangan pernah sudah merasa di atas, dan jangan juga merasa susah pergi ke atas. Saat sudah berupaya bagaimanapun pasti bisa berada di atas dan ingat jika naik gunung pasti ada saatnya turun gunung.”
“Meminimalisir risiko saat turun harus disiapkan strateginya. Selalu melakukan riset dan cobalah untuk tidak bergantung terhadap apapun. Ada baiknya berdiri sendiri untuk bisa menjadi pengusaha yang sukses,” terang Vinnie.
Discussion about this post