SEKATO.ID | SUNGAI PENUH – Kemunculan Harimau Sumatera di areal perkebunan meresahkan warga Desa Renah Kayu Embun (RKE), Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh.
Kemunculan satwa dilindungi bernama latin Panthera Tigris Sumatrae ditandai dengan ditemukannya jejak kaki harimau di beberapa lokasi, sehingga warga takut untuk pergi menggarap ladang mereka.
“Tadi pagi saat saya ke ladang, saya dapati jejak Harimau di lokasi tersebut. Memang Perladangan di Renah Kayu Embun saat ini sangat mengerikan, karena kemunculan jejak Harimau tersebut dan kabarnya sudah tujuh ekor anjing peliharaan yang dimakannya,” ujar Firdaus, salah seorang warga Desa Renah Kayu Embun (RKE), Sabtu (25/06/2022).
Selain itu, Chandra, warga RKE lainnya juga mengaku menemukan jejak satwa dilindungi Undang-undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya di sekitar kebun cabe miliknya pada Rabu (22/06/2022).
“Selain menemukan banyak bekas jejak kaki harimau, di ladang cabe saya, Harimau tersebut juga memakan anjing peliharaan saya, namun saya tidak melihatnya secara langsung. Karena pada pagi Kamis saya ke ladang empat ekor anjing saya telah mati dimakan harimau. Tersisa sebagian bangkainya,” ujarnya.
Bahkan pada Jumat kemarin katanya lagi, dirinya melihat langsung keberadaan harimau di ladangnya itu. Dari pandangan mata, terdapat dua ekor harimau yang berkeliaran di ladangnya tersebut.
“Saya lihat dari rumah ladang saya, ada dua ekor harimau. Satunya besar satunya agak kecil,” bebernya.
Warga berharap pihak terkait, dalam hal ini Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi secepatnya turun ke lokasi. “Kami minta Pihak terkait segera turun ke lokasi, sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya.
Kasi BB TNKS Kerinci, Nurhamidi dikonfirmasi membenarkan adanya informasi tersebut. Ia mengatakan, saat ini tim telah turun ke lapangan. “Ya, petugas TNKS sudah di sana,” singkatnya. (JNR)
Discussion about this post