SEKATO | JAKARTA – Bank Indonesia memperkirakan laju inflasi di masa mendatang akan tetap terkendali. Dlansir Tempo, Bank Indonesia pun yakin inflasi inti bakal kembali ke dalam kisaran target yang dipatok sebelumnya yakni 2 hingga 4 persen pada paruh pertama tahun 2023. BI pun terus berkomitmen untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi.
“Seiring dengan penurunan dampak lanjutan penyesuaian harga BBM di tengah permintaan yang berlanjut serta langkah-langkah pengendalian inflasi yang ditempuh,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, dikutip Selasa (1/11).
Keyakinan bank sentral tak lepas dari pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya yang menyebutkan inflasi inti pada Oktober sebesar 0,16 persen (month-to-month/mtm). Angka tersebut turun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,3 persen (mtm).
Adapun penurunan inflasi inti secara bulanan yang lebih rendah dari perkiraan awal tersebut terutama karena dampak lanjutan penyesuaian harga BBM terhadap inflasi inti yang menurun pada Oktober 2022. Selain itu, belum kuatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan turut mempengaruhi laju kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan.
Sementara itu, dalam hitungan tahunan, inflasi inti pada Oktober 2022 tercatat sebesar 3,31 persen (year-on-year/yoy). Angka tersebut melampaui inflasi pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,21 persen (yoy).
Bank sentral pun berkomitmen untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi dan memastikan inflasi inti kembali ke dalam target sasaran BI yakni di kisaran 2-4 persen di paruh pertama 2023.
Secara keseluruhan, BI memperkirakan inflasi akan lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan awal meskipun masih di atas sasaran 2-4 persen. “Sinergi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan daerah dengan BI akan terus diperkuat untuk memastikan inflasi agar segera kembali ke sasaran yang telah ditetapkan,” tuturnya.
Discussion about this post