LUMAJANG — Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jambi kenyalurkan bantuan dari masyarakat Provinsi Jambi berupa FoodBus dan FoodTruck untuk warga di lokasi pengungsian akibat letusan Gunung Semeru di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim).
Kepala Cabang ACT Jambi, Andi Musmulyandi, mengatakan bantuan pangan dan obat saat ini terus dikirim dari Cabang ACT Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel). Bantuan itu seperti 1 truk kemanusiaan diberangkatkan ACT Metro Lampung Tengah (Lamteng), 2 truk kemanusiaan oleh ACT Sumatra Selatan (Sumsel) dan Bantuan logistic dan tenaga medis dari ACT Jambi.
“Selain itu ada 2.000 porsi makanan setiap hari diproduksi oleh Humanity FoodBus dan Humanity FoodTruck dibagikan kepada warga terdampak baik dipengungsian maupun disekitar rumah warga,” katanya.
Ketua ACT Jambi juga memaparkan selain itu terdapat ratusan unit Integrated Humanity Shelter (ICS) juga tengah dibangun dengan didahului aktivasi Sentra Pembuatan Batako. “Relawan juga terus membersamai adik-adik terdampak dengan program Trauma Healing,” paparnya.
Ketua ACT Jambi juga menjelaskan dengan adanya bantuan yang disalurkan tersebut wajah keceriaan siswa Taman Kanak-Kanak (TK) Darma Wanita yang bermain bersama relawan ACT Jambi. Para siswa itu sambil memegang paket perlengakapan sekolah dan biskuit, serta mengikuti arahan dari relawan. Ketua ACT Jambi berharap program tersebut dapat mengurangi rasa trauma pasca menyaksikan erupsi Gunung Semeru.
“Alhamdulillah, bantuan dari masyarakat Jambi sudah disalurkan kepada warga yang membutuhkan, saat ini bantuan berupa program Recovery seperti pembangunan ICS masih terus berlangsung, dukungan terbaik dari sahabat dermawan masih dinanti warga terdampak,” tutupnya.
Ketua ACT Jambi menyebutkan saat ini warga terdampak erupsi tidak perlu khawatir dengan kebutuhan makanan. “Nasi Kuning, lauk pauk dan air mineral tersaji apik dalam sebuah paket bento,” ucapnya.
Menurut Ketua ACT Jambi, para relawan juga mengantarkan paket makanan ke rumah warga dan posko pengungsian. Ketua ACT Jambi menyebutkan Warga yang membersihkan puing bangunan rumah tampak bahagia menikmati setiap suap dengan lahap.
“Jalanan tampak berwarna abu-abu sedikit gelap karena lahar panas yang sudah mengendap sehingga kendaraan relawan rentan terperosok,” jelasnya.
Tidak hanya kebutuhan pangan dan medis yang diberikan ACT. relawan juga terus memenuhi kebutuhan warga berupa hunian yang layak. Hunian itu menurutnya, terletak di lapangan Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
“Saat ini kerangka bangunan berbahan baja ringan mulai terlihat. Rencananya ratusan unit ditahap awal akan berdiri dilokasi tersebut. Warga juga tampak bergotong royong membuat batako yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan ICS.” Tutupnya.
Salamah (69) menangis haru saat menerima bantuan gerobak usaha setelah meja kecil yang digunakan untuk jualan gorengan tersapu material erupsi. “Sebagai kepala keluarga dan tidak dapat membaca serta menulis membuat tak punya pilihan pekerjaan selain berjualan gorengan,”ungkapnya.
Menurut Salamah, sudah 20 tahun meja sederhana tersebut menampung makanan kecil seperti cilok dan kue. Hasil yang didapatkan tidak banyak tapi dapat untuk makan dan biaya anak sekolah. Bahasa Maduranya yang kental, Salamah menyambut relawan dengan senyumnya yang khas. Ibu Salamah diuji dengan penyakit rematik yang membuat ia susah berjalan.
“Dengan ujian tersebut tak menyurutkannya untuk tetap berjualan. Diantara Ibu Salamah, masih ada ratusan pedagang lain yang membutuhkan bantuan Wakaf Usaha Produktif.” Tungkasnya.
Discussion about this post